YOGYAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Keluarga Alumni Sekolah Vokasi UGM [Kavogama] memberikan penghargaan kepada mahasiswa Sekolah Vokasi [SV] UGM yang berhasil meraih prestasi. Penghargaan Kavogama Award kali ini diberikan dalam bentuk dua kategori, yaitu berhadiah uang Rp 4 juta untuk peraih medali emas pada PIMNAS 2016 dan peraih medali emas pada Kontes Robot Pemadam Api [KRI] 2017.
Sedangkan Kavogama Award berhadiah Rp 1 juta masing-masing diberikan kepada wisudawan periode Agustus 2017 dengan IPK tertinggi serta mahasiswa berprestasi tingkat nasional untuk jenjang diploma. ‘’Kami mengapresiasi adik-adik, ternyata mahasiswa dan juga jebolan SV-UGM banyak yang berprestasi,’’ kata Ketua Kavogama Mas Yanto Herlianto.
Dalam penjelasannya, Mas Yanto mengatakan, agar hubungan antara alumni dan almamater tidak putus, Kavogama juga memfasilitasi program magang maupun mendirikan rumah singgah agi mahasiswa dan alumni di Cirebon dan Jakarta. ‘’Kami juga membuka Kavogama Corner di SV-UGM yang bertujuan menjadi pusat informasi tentang alumni, termasuk tentang tempat kerja maupun profesinya,’’ kata Mas Yanto yang juga alumnus SV-UGM angkatan 1987 jurusan Teknik Elektro.
Mas Yanto menjelaskan, Kavogama Award tersebut diserahkan saat Temu Alumni Perdana yang diadakan pekan lalu [19/8/2017] di kampus SV-UGM di Sekip, Bulaksumur, Yogyakarta. Pada reuni tersebut, juga diresmikan terbentuknya Keluarga Alumni Diploma Ekonomi SV-UGM [Kadegama] yang berada di bawah naungan Kavogama.
Dekan SV-UGM Wikan Sakarinto menyatakan, alumni adalah unsur penting bagi SV-UGM. “Sekolah Vokasi memiliki mahasiswa terbanyak di UGM. Satu-satunya fakultas yang mampu membuktikan kedekatan antara universitas dengan industri adalah Sekolah Vokasi,” tutur Wikan saat menyambut para alumnus SV-UGM.
Wikan menjelaskan, SV-UGM baru berdiri sejak 2009. SV-UGM merupakan kumpulan seluruh program diploma yang ada di ‘Kampus Biru’ itu. Di antara program diploma yang sudah lama ada di UGM dulu meliputi Pendidikan Ahli Teknik [PAT] dan Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan [PAAP].
PAT dan PAAP berubah bentuk menjadi Fakultas Non-Gelar Teknologi [FNGT/FNT] untuk PAT dan Fakultas Non-Gelar Ekonomi [FNGE/FNE]. Belakangan, FNT dan FNE dibubarkan. Seluruh program diploma diserahkan ke fakultas yang sejenis. FNT ke Fakultas Teknik [FT] dan FNE ke Fakultas Ekonomi [FE]. Namun sejak 2009, seluruh program pendidikan jalur diploma dikumpulkn dalam SV-UGM. Saat ini SV-UGM mengelola 27 program studi dan punya mahasiswa terbanyak di UGM.
“Kalau kita mau belajar dari negara-negara yang sekarang ini menjadi adidaya, menjadi cepat maju, adalah karena mereka merintis Sekolah Vokasi yang handal,” ujar Wikan lagi. Menurut dia, sumbangsih para alumni dalam membangun negeri ini menjadi salah satu inspirasi dan destinasi persepsi cita-cita bagi mahasiswa.
Sementara itu, Wakil Rektor UGM Bidang Kerjasama dan Alumni Paripurna menegaskan, tidak ada universitas yang sukses tanpa bantuan alumninya. ‘’Kami mengapresiasi bahwa kedudukan Sekolah Vokasi sekarang merupakan ikon dari Universitas Gadjah Mada,’’ ujarnya. [b]