Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 04 Sep 2017 - 20:29:12 WIB
Bagikan Berita ini :

OSO Didesak Berhentikan Ketua Tim Desk Pilkada DPP Hanura, Kenapa?

56demo-hanura.jpg
Sejumlah massa yang mengatasnamakan Aliansi Akar Rumput Partai Hanura melakukan unjuk rasa di depan Gedung City Tower, Jakarta, Senin (4/9). (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sejumlah massa yang mengatasnamakan 'Aliansi Akar Rumput Partai Hanura' melakukan unjuk rasa di depan Gedung City Tower, Jakarta, Senin (4/9/2017).

Dalam aksinya, aliansi yang mengaku kader Hanura Papua itu menuntut Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) memberhentikan ketua tim desk Pilkada DPP Hanura. Alasannya, lantaran yang bersangkutan terindikasi terlibat politik uang dan menyalahgunakan wewenang serta menghalangi sejumlah kader Hanura untuk maju sebagai kepala daerah di Pilkada serentak 2018 mendatang.

"Kami mendukung penuh kepemimpinan Oesman Sapta dan Syarifuddin Sudding dalam membersihkan benalu-benalu yang merusak partai Hanura," ujar Kordinator Aksi Fajar Chuan di lokasi.

Fajar berharap, OSO mempertimbangkan kinerja tim desk Pilkada DPP Hanura, karena yang bersangkutan dalam mengambil keputusan tidak mengacu kepada peraturan organisasi (PO), untuk lebih memprioritaskan kader partai Hanura yang telah diusung resmi oleh beberapa partai politik Hanura, PKB, PAN dan PPP yang telah mendapat rekomendasi resmi dari DPC.

"Tim Desk Pilkada tidak mengindahkan rekomendasi yang ada untuk kader Partai Hanura sendiri," tuturnya.

Selain itu, Aliansi Akar Rumput Partai Hanura juga mendesak OSO untuk memprioritaskan kader Partai Hanura yang memiliki potensi untuk maju sebagai kepala daerah di Pilkada serentak 2018 mendatang.

Oleh karenanya, kata Fajar, surat rekomendasi yang telah dikeluarkan DPP Hanura untuk Jhon Banua segera dicabut. Hal ini dikarenakan Jhon Banua tercatat bukan dari kader Partai Hanura melainkan ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Jaya Wijaya.

"Kami mohon surat keputusan rekomendasi yang sudah di tandatangani oleh Sekjen mohon dicabut dan dibatalkan. Surat rekomendasi pertama atas nama Jhon Banua terkesan sangat terburu-buru dan tidak mempertimbangkan kader sesungguhnya partai Hanura," pungkasnya.(yn)

tag: #partai-hanura  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement