Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Selasa, 05 Sep 2017 - 08:31:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Senator Asal Sumbar: Boikot Myanmar dari Keanggotaan ASEAN

45Nofi-Chandra-DPDRI.jpg
Nofi Candra (Sumber foto : Humas DPD )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Tragedi kemanusiaan yang menimpai etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar sangat mencemaskan. Hal ini harus dihentikan agar tidak berkembang menjadi isu-isu krusial lainnya yang bisa memancing kekisruhan di wilayah ASEAN.

Demikian diutarakan anggota DPD RI dari Sumatera Barat Nofi Candra. Ia berharap, Pemerintah Indonesia mampu pro aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia, terutama di wilayah ASEAN.

"Saya sangat menyadari bahwa negara-negara ASEAN lainnya tidak mampu berbicara banyak karena terikat Piagam ASEAN, yang salah satu poinnya adalah larangan untuk ikut campur urusan negara lain," kata Nofi dalam ketarangan tertulisnya, Selasa (5/9/2017).

Namun, Nofi berpandangan, peristiwa yang menimpa etnis Rohingya merupakan tragedi kemanusiaan yang bercampur dengan kebencian terhadap etnis tertentu. Malah bisa dikatakan peristiwa ini menjurus pada genosida.

"Peristiwa Rakhine tidak lagi menyangkut urusan internal negara dan pemerintahan Myanmar, tapi ini sudah menyangkut Hak Asasi Manusia yg harus dilindungi oleh negara manapun. Myanmar tidak bisa berdalih bahwa ini adlh urusan internal, karena ini menyangkut urusan kemanusiaan," terangnya.

Dia mengaku sependapat dengan Presiden Jokowi bahwa tidak perlu lagi pernyataan kecaman-kecaman, yang terpenting saat ini adanya aksi nyata guna menyelesaikan masalah Myanmar.

Namun, timpal Nofi, aksi nyata yang telah digagas Indonesia baru tindakan permulaan. Presiden Jokowi harus melakukan konsolidasi kepada seluruh negara-negara ASEAN untuk mendesak pemerintahan Myanmar menghentikan kekerasan yang terjadi.

"Jika tindakan tersebut diabaikan, maka Indonesia harus lebih tegas dan aktif melibatkan serta memimpin negara-negra ASEAN lainnya untuk memboikot Myanmar dari keanggotaan ASEAN," tandasnya.

Selain itu, ia berharap, peristiwa di Myanmar tidak dijadikan alasan pemantik isu SARA di Indonesia. Masyarakat Indonesia harus tetap proaktif memberikan dukungan moril ataupun materil pada etnis Rohingya, namun harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Isu ini tidak boleh meluas menjadi isu persebaran kebencian trhdp agama ataupun ras tertentu," tutup Nofi.(yn)

tag: #dpd  #rohingya  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...