JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pemprov DKI Jakarta akan mengimpor daging sapi dari Australia dan Selandia Baru. Hal tersebut dilakukan untuk menstabilkan harga daging di Ibukota.
Daging yang berkualitas bagus tersebut akan dijual kepada pengelola hotel, restoran, dan katering, termasuk warga pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Daging impor itu akan didatangkan oleh BUMD milik Pemprov DKI yang bergerak di bidang pangan yakni PD Dharma Jaya.
"Betul sedang dalam proses mengimpor daging sapi sebanyak 140 ton. Rinciannya dari Australia sebanyak 100 ton dan sisanya 40 ton dari Selandia Baru," kata Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma Jati di Jakarta, Jumat (8/9/2017).
"Impor ini untuk menjaga stok dan stabilitas harga. Mumpung harga di pasaran belum melonjak, maka kami antisipasi lebih dulu," papar Marina.
Menurut Marina, daging impor ini tidak didatangkan sekaligus, melainkan secara bertahap. "Pertama, akan datang 25 ton dulu lalu akan disusul yang lainnya," tambahnya.
Untuk selanjutnya, daging tersebut dipasarkan kepada kelompok masyarakat tertentum "Harga jual akan disesuaikan dengan pasaran di saat murah yakni sekitar Rp 85 ribu sampai Rp 89 ribu per kilogram," terang Marina.
Marina menambahkan, daging yang diimpor ini memiliki kualitas yang baik. Selain diperuntukkan bagi pemegang KJP, konsumen daging berasal dari hotel, restoran dan katering.(yn)