JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Puluhan lembaga sosial di Indonesia masih banyak belum berstandar internasional. Seluruhnya masih dikelola dengan sederhana dan minim sumber daya manusia.
Padahal lembaga sosial memiliki peran yang besar bagi peningkatan kapasitas hidup masyarakat di suatu negara. Demikian diungkapkan perwakilan dari Yayasan Wafaa Indonesia, Rantaladalam Forum Peningkatan Kapasitas Organisasi atau Civil Community Capacity Building Forum (CCCB) yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (9/9/2017).
Rantala mengatakan, kegiatan yang bekerja sama dengan Organisasi Kemanusiaan NAMA Foundation ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi bagi lembaga sosial kemasyarakatan sesuai dengan standar internasional. Sebanyak 34 lembaga sosial mengikuti kegiatan yang digelar sejak Jumat (8/9/2017) kemarin.
"Selain peningkatkan kapasitas keorganisasian, acara ini juga bertujuan membentuk jaringan dan mencari mitra baru di Indonesia yang dapat bekerjasama dengan NAMA Foundation," kata Rantala.
Adapun untuk kegiatan kali ini CCCB mengambil tema 'Empowering Civil Society Organization'.
Rantala menyebutkan, peningkatan kapasitas organisasi ini sangat penting, mengingat masih banyak organisasi berskala mikro yang dikelola dengan cara yang sangat sederhana dan memiliki sumber daya yang sangat terbatas.
"Karenanya, NAMA Foundation berharap acara ini bisa bermanfaat untuk perwakilan lembaga yang hadir," tandasnya.
Sekedar diketahui NAMA Foundation didirikan pada tahun 2004 di Malaysia dengan berkonsetrasi pada pengembangan sektor pendidikan dan pengembangan kapasitas organisasi.
NAMA Foundation sendiri telah menelurkan beberapa kegiatan sosial di Indonesia. Diantaranya peningkatan kapasitas di bidang pendidikan, peningkatan kapasitas buiding bagi para konsultan sosial kemasyarkatan, dan peningkatan kapasitas pemimpin muda.
Selain di Indonesia, pengembangan kapasitas pendidikan dan organisasi di beberapa negara lain, diantaranya Tanzania, Kyrgystan dan Lebanon juga disasar NAMA Fundation. (aim)