Berita
Oleh Sahlan pada hari Selasa, 12 Sep 2017 - 20:40:02 WIB
Bagikan Berita ini :

KPK Beri Sinyal Usut Kembali Kasus RS Sumber Waras

92laode_m_syarif.jpg
Laode M Syarief (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua KPK Laode M Syarief mengatakan, pihaknya akan melanjutkan kembali laporan perkara dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, jika ada alat bukti yang baru.

"Kalau nanti ada bukti tambahan yang mendukung untuk bisa dinaikkan tingkat penyidikan, pasti dilanjutkan," kata Laode saat rapat dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Ia menjelaskan, pada saat masuk menjadi komisioner atau pimpinan KPK, kasus Sumber Waras sudah dimintai pimpinan sebelumnya tentang perhitungan kerugian negara audit investigasi.

"Saya mulai dari awal ini supaya bapak-bapak tergantung menilainya bagaimana," ujarnya.

Menurut dia, kasus ini ada laporan BPK DKI Jakarta disampaikan ke pimpinan KPK sebelumnya bukan periode sekarang. Kemudian, pimpinan KPK saat itu minta ke BPK lakukan audit investigasi. Maka, dari audit BPK mengeluarkan kerugian negara biasanya audit itu indikasi kerugian negara.

Setelah ada indikasi kerugian negara, KPK melakukan penyelidikan kalau sudah naik jadi penyidiknya. Kemudian, KPK meminta BPK atau BPKP untuk menghitung kerugian negaranya.

"Kami serius waktu itu banyak tokoh masyarakat FPI disodorkan ada jelas kerugian negara karena teman-teman di penyelidik penuntut gelar bukan 1 kali, tapi 3 kali yang saya ingat," ungkapnya.

Selanjutnya, sehari sebelum rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR. Penyidik dan penuntut di KPK tidak yakin dengan beberapa hal, antara lain perbuatan melawan hukum belum terlalu kelihatan sehingga tim penuntut umum untuk menindaklanjuti, tidak ditutup.

"Setelah kita lihat belum meyakinkan penyidik dan penuntut umum, maka kasus itu masih seperti sekarang. Kalau nanti ada bukti tambahan yang mendukung untuk bisa dinaikkan tingkat penyidikan, pasti dilanjutkan," katanya.

Di samping itu, Laode mengaku sudah menyampaikan juga dengan pimpinan BPK untuk memanggil asosiasi kalangan profesional untuk melakukan kroscek penilaian dari Sumber Waras. Menurutnya, hal ini bukan karena tidak percaya dengan BPK.

"Bukan kami tidak percaya, tapi kroscek nilai ini. Ini profesional juga pak, menurut penilaian itu harga pembanding agak beda. Pertama soal alamat, yang satu Kiyai Tapa dan satu lagi Tomang. Kiyai Tapa harus ikut NJOP Kiyai Tapa, dengan itu saja NJOP beda. Soal penafsiran harga dipakai tahun itu atau tahun sebelumnya, ternyata memakai harga perbedaan dicek di properti di sekitarnya," katanya.

Sementara Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mempertanyakan berapa selisih‎. Kemudian langsung dijawab oleh Laode, yakni ada ratusan miliaran selisihnya.

Kemudian, pria yang akrab disapa Bamsoet selaku pimpinan rapat mengingatkan kepada pimpinan KPK untuk bertindak tegas atas pengaduan masyarakat terkait kasus dugaan korupsi pembelian lahan Sumber Waras ini.

"Kalau kesimpulannya tidak ada kerugian negara ya ditutup dong, buat penegasan ke publik. Kalau ada lanjutkan dong," kata Bambang.(yn)

tag: #rs-sumber-waras  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Fadel Muhammad: Fungsi Pengawasan DPD Fokus pada Masalah-Masalah di Daerah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengatakan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) harus lebih diperkuat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah. ...
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...