Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Minggu, 17 Sep 2017 - 14:17:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengamat: Jika Golkar Ingin Dipercaya Publik, Setnov Harus Mundur

7novanto indra.jpg
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pengamat Komunikasi Politik, Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menyatakan, elektabilitas Golkar diprediksi menurun, baik di Pilkada 2018 maupun Pemilu 2019 menyusul penetapan Setya Novanto (Setnov)sebagai tersangka korupsi e-KTP. Oleh karenanya, jika Golkar masih ingin dipercaya publik maka Setnov harus mendur dari kursi ketua umum.

Menurut Emrus, berdasarkan survei dari lembega kredibel, Partai Golkar menempati urutan ketiga. Dia menyontohkan hasil survei CSIS.

"Hasil lembaga survei seperti CSIS itu bukan tanpa ada data. Dan kami yakin lembaga tersebut memiliki beberapa ahli di bidangnya. Hasil surveinya mengejutkan, partai Golkar pada posisi ketiga. Artinya, hasil survei itu mematahkan pernyataan Sekjen Golkar," kata Emrus saat dihubungi di Jakarta, Minggu (17/9/2017).

Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham menyatakan, penetapan tersangka kepada Setnov tidak mempengaruhi elektabilitas partai.

Menurut Emrus, tingkat elektabilitas partai bukan ditentukan oleh pernyataan seorang Sekjen. Sebaliknya, ditetapkannya Ketum Golkar sebagai tersangka kasus e-KTP berdampak negatif terhadap partai.

Hal itu terbukti, berdasarkan survei CSIS posisi PDIP masih menempati urutan pertama selanjutnya disusul Gerindra, kemudian di urutan ketiga Partai Golkar.

"Seharusnya, Golkar bercermin dari peristiwa partai Demokrat. Saat Annas Urbaningrum sebagai Ketum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, elektabikitas partai itu langsung terjun bebas. Meski posisi Anas digantikan oleh SBY, akan tetapi, tidak dapat mendongkrak suara partai secara signifikan," terangnya.

"Padahal, SBY saat itu seorang Presiden, dengan segala kemampuannya seharusnya bisa meningkatkan elektabilitas partai, tapi ternyata tidak bisa berbuat banyak," tambahnya.

Kendati demikian, kata Emrus, Partai Golkar merupakan aset bangsa. Dengan segala kekurangannya, Golkar pernah menorehkan sejarah dalam membangun bangsa dan pernah berjaya pada masanya. Namun, bila tidak segera memperbaiki, tidak mustahil kondisi Golkar akan lebih terpuruk.

"Jalan satu-satunya Setnov harus mundur secara legowo bila ingin partai ini ingin tetap mendapat kepercayaan publik," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, bila partai Golkar ingin keluar dari krisis kepercayaan publik, jalan satu-satunya adalah melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti ketua umum.

"Namun demikian, proses pemilihannya harus dilakukan secara demokratis. Hindari terjadinya politik uang, yang hanya mencederai proses munaslub," tukasnya.(plt)

tag: #partai-golkar  #setya-novanto  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...