Berita
Oleh M Anwar pada hari Rabu, 20 Sep 2017 - 11:26:50 WIB
Bagikan Berita ini :

Hotel Indonesia Group Serius Menggarap Revitasilisasi Hotel BUMN

5inna-grand-bali-beach-hip2.jpg
Hotel Indonesia Group (Sumber foto : Dok Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Semangat Indonesia Hebat sangat tercermin dari upaya BUMN Perhotelan, Hotel Indonesia Group (HIG) dalam melakukan revitalisasi hotel milik perusahaan pelat merah agar memiliki standarisasi pelayanan yang prima dan paripurna bagi konsumen melalui pengembangan hotel chain atau jaringan hotel di seluruh nusantara.

"Ada banyak BUMN yang ternyata mengembangkan bisnis perhotelan di luar core bisnisnya. Untuk itu, hotel-hotel milik BUMN tersebut kita gabungkan ke dalam jaringan kami agar memiliki standarisasi produk dan servis yang khas Indonesia namun bertaraf internasional," kata Presiden Direktur Hotel Indonesia Natour (Persero) Iswandi Said kepada Antara di sela-sela pameran Indonesia Business Development (IBD) Espo 2017 di Hall B Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2017).

Dengan bergabungnya beberapa hotel milik BUMN tersebut ke dalam HIG maka jumlah hotel chain sudah mencapai 46 hotel termasuk didalamnya adalah hotel milik BUMD Jakarta yaitu Jakarta Tourisindo yang salah satu produknya adalah Hotel Grand Cempaka. Jumlah tersebut juga sudah termasuk jaringan hotel milik Pegadaian sebanyak 9 hotel. "Sebelum BUMD bergabung, kami memiliki anggota 26 hotel yang berasal dari Hotel Indonesia Natour, Patra Jasa, Hotel Aerowisata dan Hotel Pesonna," katanya

Iswandi mengatakan, HIG akan terus berupaya menciptakan standarisasi produk dan pelayanan keramahatamahan khas Indonesia namun bertaraf internasional melalui berbagai jaringan hotel yang dimiliki dari Sabang sampai Merauke yang ada di setiap kota Kabupaten. "Tahun depan kami berharap jaringan hotel kami terus bertumbuh hingga mencapai 100 hotel di Indonesia," katanya.

Tentunya, tidak semua hotel baru akan dibangun melalui proyek revitalisasia tersebut. Sebab ada beberapa bangunan hotel yang memiliki standar heritage atau cagar bangunan yang tidak boleh diubah bentuk bangunannya terutama di bagian depan. Hanya saja yang perlu direvitaliasi adalah bagian interior dan peningkatan pelayanananya. "Hotel heritage tersebut merupakan aset negara yang harus dijaga dengan baik seperti Inna Bali Heritage dan Grand Inna Malioboro," katanya.

Menurut Iswandi, proyek revitalisasi hotel milik BUMN memiliki peran penting dalam rangka meningkatkan ciri khas dan kearifan lokal sehingga mampu menghadapi gempuran kompetisi dari jaringan hotel internasional milik Accor Group. "Kita ingin mengubah bentuk pelayanan menjadi berstandar internasional sehingga mampu bersaing dengan jaringan hotel lain melalui penguatan pada identitas budaya lokal seperti jika ingin mencari gudeg terbaik tentunya bisa ditemukan di hotel kita. Rendang terbaik bisa ditemukan di hotel kita," katanya

Demi mencapai cita-cita tersebut, HIG tidak segan-segan untuk merogoh investasi yang besar untuk membangun berbagai hotel berbintang seperti bintang satu, bintang dua, bintang tiga, bintang empat, dan bintang lima termasuk homestay. Hanya saja nilai investasinya masih terus dihitung sampai saat ini termasuk membangun kembali Grand Inna Bali seluas 46 hektar yang nantinya bakal digadang-gadang sebagai destinasi wisata baru yang mampu menyedot kunjungan wisatawan mancanegara untuk menginap di hotel tersebut. (aim)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement