Opini
Oleh Asyari Usman (Wartawan Senior) pada hari Kamis, 21 Sep 2017 - 07:47:58 WIB
Bagikan Berita ini :

Kata Pak Luhut, Membahas PKI itu Kurang Kerjaan. Setuju, Pak!

54IMG_20170201_194417.jpg
Asyari Usman (Wartawan Senior) (Sumber foto : Istimewa )

Menanggapi pembahasan yang begitu ekstensif dan panas soal kebangkitan PKI dan komunisme di Indonesia, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (LBP) mengatakan, “Kalau ributin itu saja, kurang kerjaan gitu.” Pak LBP mengatakan ini di komplek Istana Kepresidenan, Senin (19/09/2017), seperti dikutip oleh sejumlah media.

“Jangan terlalu heboh, kayak perang dunia,” kata Pak LBP lagi.

Sangat tepat apa yang beliau katakan itu. Betul sekali. Semakin banyak orang yang kurang kerjaan sekarang ini. Di mana-mana orang kurang kerjaan. Banyak yang menganggur.

Kondisi “kurang kerjaan” itu tidak hanya terjadi di kalangan rakyat. Di lingkungan kabinet Jokowi pun banyak orang yang “kurang kerjaan”. Maksudnya, banyak menteri yang “kehilangan pekerjaan” karena tugasnya diambil alih oleh seorang Menko.

Pak Menko tsb bisa mengurusi banyak hal. Dari hulu ke hilir, dari kiri ke kanan, utara-selatan, Sabang sampai Merauke. Pak Menko memang luar biasa. Bisa urusan politik, ekonomi, investasi asing, transportasi, pertanian, pertambangan, kelistrikan, logistik, pendidikan, dlsb. Pokoknya, semua bisa.

Jadi, sekali lagi, memang banyak orang yang kurang kerjaan. Pengamatan Pak Luhut seratus persen benar.

Tetapi, beliau sangat beruntung karena tidak termasuk ke dalam kategori “kurang kerjaan”. Sebaliknya, mungkin Pak LBP lebih tepat disebut “terlalu banyak kerjaan”.

Sehingga, saking banyaknya kerjaan beliau, Pak Luhut sering lupa. Yaitu lupa makan, lupa daratan, dan bahkan lupa diri juga.

Lupa makan maksudnya, sering makan terlambat. Lupa daratan, maksudnya terlalu banyak mengurusi lautan (kemaritiman) sehingga lupa kembali ke darat. Sedangkan lupa diri maksudnya adalah Pak Luhut sering melupakan istirahat untuk diri beliau sendiri.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ahlan Wa Sahlan Prabowo Sang Rajawali!

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Rabu, 24 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan Prabowo Subianto sah sebagai Presiden RI ke delapan. Itu adalah takdir Prabowo yang biasa dipanggil 08 oleh koleganya. Keputusan MK ...
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...