Sabtu (16/9), pukul 10.18 pagi, api memakan rumah Pa Tirung (60 tahun). Dengan cepat, lidah-lidah api merambat dan membakar 200-an gubuk semi permanen di Kampung Dao RT 9 RW 4 Kelurahan Ancol.
Sekitar 700 KK atau 1500 orang kehilangan tempat tinggal. Ngga ada korban jiwa. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Dinas Pemadam Kebakaran segera kirim 34 damkar dan 100 personel. Tiga jam kemudian, api berhasil dipadamkan. PMI segera datang, bangun posko dan dua tenda darurat.
Hari ini, tanggal 20 September 2017, saya, Ikoh Rahmawati dan Cemonk ke sana. Sisa-sisa puing bekas rumah berserakan di sepanjang rel kereta api Kampung Bandan-Kota. Kampung seluas 2,5 hektar itu sudah rata dengan tanah.
Kami bawa 1 ton beras dan 3 karton kue-kue kering. Hasil rembuk beberapa teman. Mereka minta identitasnya disebut "Hamba Allah".
Munawar mewakili Ketua Laskar Front Pembela Islam (FPI) Wilayah Ancol (Nurohman) menerima kedatangan kita bertiga. Posko FPI berlokasi di Musholah Nurul Iman. Di situ, bantuan beras didrop. Laskar FPI bakal punya tugas tambahan: mendistribusikan donasi kepada warga korban kebakaran. Semoga bisa sedikit membantu mereka.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #