Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Jumat, 22 Sep 2017 - 10:10:01 WIB
Bagikan Berita ini :

Herman Khaeron Jadi Pembicara di Acara Rembug Jagung Nasional 2017

33Herman-Khaeron-terima-penghargaan.jpg
Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron menerima cindera mata dari Ketua Pusat Kajian Pangan Strategis, Siswono Yudhohusodo, setelah menjadi pembicara dalam Rembuk Jagung Nasional 2017 dengan mengusung tema Sinergi Kekuatan Nasional dalam pencapaian swasembada jagung dengan iklim yang kondusif dan mensejahterakan, Rabu 20 September 2017. (Sumber foto : Mandra Pradipta/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pusat Kajian Pangan Strategis (PKPS) menggelar acara Rembug Jagung Nasional 2017 di Jakarta, Rabu (20/09/2017).

Sejumlah pembicara dari berbagai unsur dihadirkan, salah satunya Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron.

Dalam acara tersebut Herman mengatakan, pemerintah berkewajiban melakukan upaya peningkatan produksi benih jagung dan memperbanyak benih jagung dalam upaya peningkatan produksi jagung.

"Dalam pengembangan jagung pemerintah berkewajiban menciptakan lingkungan strategis sosial ekonomi yang kondusif bagi pengembangan usaha guna peningkatan produktivitas, efisiensi usaha dan daya saing," kata Herman.

Sementara Ketua PKPS Siswono Yudo Husodo mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir, budidaya tanaman jagung di dalam negeri belum memperlihatkan produktivitas yang baik.

Hal itu lanjut Siswono, disebabkan pola penanamannya yang tersebar, tidak efisien dan berbiaya tinggi.

"Hal ini mempengaruhi terjadinya kekurangan pasokan untuk industri pakan dan peningkatan penggunaan bahan substitusi yang berasal dari produk impor," tuturnya.

Oleh karena itu, kata Siswono, permasalahan utama yang perlu dipertimbangkan dalam manajemen pengelolaan komoditas jagung antara lain upaya peningkatkan produktivitas jagung yang kebanyakan dilakukan oleh produsen kecil dengan lahan terbatas, yakni 0,4 hektare per rumah tangga.

Kemudian, menurunkan biaya transportasi jagung yang disebabkan kebun-kebun penghasil jagung tersebar di wilayah amat luas dengan kondisi infrastruktur terbatas. Peningkatan kualitas jagung Indonesia yang mengandung aflatoxin yang tinggi akibat kurang idealnya proses pengeringan, terutama pada jagung yang dipanen pada musim penghujan.

Selain Herman Khaeron, ada juga pembicara lain dalam kegiatan yang dihadiri sebanyak 150 orang peserta tersebut. Di antaranya Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatot Irianto, Deputi Kementerian Koordinator Perekonomian Musdhalifah, Direktur Landform BPN Budi S, Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Desianto Utomo, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Tri Hardianto, Petani Jagung Sollahuddin dan Yayasan Mubyarto Noerb Sutrisno.(yn)

tag: #hermankhaeron  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Bacakan Eksepsi, Penasehat Hukum Robby Messa Sebut Dakwaan JPU Kabur Minta Kliennya Dibebaskan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
MEDAN (TEROPONGSENAYAN) --Tim penasehat hukum terdakwa Robby Messa Nura, satu dari dua terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 tahun 2020 yang merugikan keuangan ...
Berita

Ketum SOKSI Apresiasi Putusan MK dan Ucapkan Selamat Kepada Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI. Ir. Ali Wongso Sinaga mengapresiasi tinggi amar putusan MK yang menolak permohonan gugatan Paslon 01 Anies -Amin dan Paslon 03 ...