Ragam
Oleh Ferdiansyah pada hari Minggu, 24 Sep 2017 - 13:46:02 WIB
Bagikan Berita ini :

Pemuda Tani Indonesia Gelar Dialog Tani Seri ke II

352017-09-24-PHOTO-00000896.jpg
Dialog “Sukses di Usia Muda Dengan Bertani” (Sumber foto : Istimewa)

BOGOR (TEROPONGSENAYAN) - Pemuda Tani Indonesia kembali melaksanakan agenda Dialog Tani Nasional Seri II. Agenda yang bertema “Sukses di Usia Muda Dengan Bertani” bekerja sama dengan Himasep Universitas Djuanda Bogor.

Hadir sebagai Narasumber Aang Permana (Juara Kick Andy Heroes 2017) serta Juwita Juju (Petani muda sukses). Acara ini dipandu oleh Suroyo selaku ketua harian DPP Pemuda Tani Indonesia.

Dalam acara tersebut, Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia Fary Djemy Francis mendorong agar para pemuda pemudi bangsa ini mau membangun desanya dengan bertani.

"Pemuda adalah harapan bangsa dan pertanian membutuhkan pemuda untuk maju oleh sebab itu pemuda harus mau terjun menjadi petani," ujar Ketua Komisi V DPR itu, Minggu (24/9/2017).

Sementara itu, Dalam pengantarnya Suroyo menyampaikan ada beberapa hal yang membuat dunia pertanian saat ini kurang diminati kaum muda.

"Ada dua kondisi memprihatinkan dari sisi SDM Pertanian di Indonesia, yang pertama, yaitu umur rata-rata petani di atas 45 tahun (tidak muda) serta tingkat pendidikan petani yang masih rendah. Padahal banyak pemuda yang mengenyam pendidikan pertanian di Indonesia hal itu membuktikan tidak banyak sarjana pertanian yang terjun kedalam dunia pertanian," katanya.

Pembicara pertama yaitu Aang Permana merupakan pemuda yang sukses dalam usaha pengolahan ikan, Aang memanfaatkan ikan buangan yang awalnya hanya menjadi pakan bebek namun setelah melalui proses pengolahan Aang dapat menjadi ikan petek bernilai ekonomis tinggi.

Aang menceritakan pengalamannya yang keluar dari zona nyaman untuk kembali ke desa dan melakukan perubahan terhadap lingkungan sekitar.

Aang lahir dari latar belakang sederhana, untuk sekolah Aang harus menggunakan Surat Keterangan Tidak mampu.

“Saya dari kecil banyak di bantu oleh banyak orang, saat dewasa saya bekerja di perusahaan migas dengan gaji besar namun hanya saya dan keluarga yang menikmati oleh sebab itu saya memutuskan untuk keluar dari perusahaan dan kembali ke desa dengan memberdayakan masyarakat desa dalam usaha ini," ungkap Aang.

Senada dengan Aang Permana, Juwita Juju yang merupakan petani ciplukan menyampaikan

"Masih banyak lagi potensi komoditas pertanian yang masih belum tersentuh oleh masyarakat Indonesia. Artinya ini merupakan peluang bagi kita untuk bisa berwirausaha. Kalau bukan kita siapa lagi, 350 tahun kita dijajah, jangan sampai sekarang kita dijajah lagi dari sisi ekonominya," tandas Juju.

Juju merupakan petani yang memanfaatkan tanaman yang tumbuh secara liar bernama ciplukan dan saat ini juju sudah membudidayakan ciplukan dan menjadi orang pertama yang membudidayakan ciplukan. (icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Ragam Lainnya
Ragam

Film Buya Hamka Luar Biasa, Wajib Ditonton dan Perlu

Oleh Abdullah Al Faqir/Adang Suhardjo
pada hari Sabtu, 29 Apr 2023
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketika saya menerima undangan dari Chandra Tirta W saat itu saya sedang di Bandung, dan saya mempercepat kepulangam ke Jakarta dari rencana sebelumnya akan pulang hari ...
Ragam

Abdul Wachid Gelar Acara Bukber dan Santunan Bersama 1000 Anak-anak Yatim dan Piatu

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI dari fraksi partai Gerindra, Abdul Wachid mengadakan acara buka bersama dan santunan bagi seribuan anak-anak Yatim dan Piatu di kediamannya. Rangkaian ...