SAMPANG (TEROPONGSENAYAN)--Lembaga survei dari Visi Data Prima Consulting mengungkapkan peran ulama masih sangat dominan dalam ikut menentukan pilihan masyarakat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sampang, Jawa Timur 2018.
"Ini berdasarkan hasil survei yang kami lakukan selama seminggu di bulan Agustus 2017 kemarin," kata koordinator peneliti Visi Data Prima Consulting Romadhoni dalam keterangan persnya di Sampang, Minggu (24/9/2017).
Dalam survei yang dilakukan oleh lembaga itu mulai tanggal 16 hingga 23 Agustus 2017 itu terungkap, pengaruh utama dalam ikut menentukan pilihan politik warga mencapai 39,9 persen, lalu kepala desa dan tokoh masyarakat.
Pengaruh kepala desa sebesar 36,9 persen dan tokoh masyarakat 23,2 persen. "Jadi urutannya adalah ulama, kepala desa dan tokoh masyarakat. Tiga elemen ini sangat berpengaruh dalam ikut menentukan pilihan politik masyarakat," ujarnya.
Survei oleh Visi Data Prima Consulting ini dilakukan pada 186 desa/kelurahan meliputi 14 kecamatan di Kabupaten Sampang dengan metode 'sampling'. Jumlah responden yang dilibatkan dalam survei ini sebanyak 440 orang, dengan "margin error" 4,7 persen.
Menurut Romadhoni pola pengambilan data dilakukan dengan bertatap muka langsung, menggunakan kuesioner dengan responden, random wilayah responden proporsional berdasarkan data BPS Potensi Desa (Podes).
"Responden kami merupakan penduduk Sampang yang telah menikah minimal usia 17 tahun ke atas," katanya.
Selain tentang elemen masyarakat yang berpengaruh, lembaga ini juga melakukan survei tentang popularitas dan elektabilitas bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan maju pada Pilkada Sampang. Hasilnya, KH Muhammad bin Muafi diketahui paling populer, yakni hingga 55,4 persen, lalu mantan Sekda Pemkab Sampang Hermanto Subaidi 41,4 persen, Haji Hisan 29,3 persen, dan Haryono Abdul Bari sebanyak 19,9 persen.(yn/ant)