Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 25 Sep 2017 - 16:12:42 WIB
Bagikan Berita ini :

Obrolan Lucu Jokowi dengan Dua Lansia di Salatiga

10jokowi-hade.jpg
Presiden Joko Widodo (Sumber foto : Istimewa)

SALATIGA (TEROPONGSENAYAN)--Bincang-bincang Presiden Joko Widodo dengan dua wanita lanjut usia (lansia) penerima Kartu Program Keluarga Sejahtera (PKH) di halaman SMAN 3 Salatiga, Jawa Tengah, Senin (25/9), bikin ketawa tamu yang hadir.

Presiden sengaja menunjuk dua lansia berumur di atas 60 tahun ke atas panggung saat mengadakan kuis di sela pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIP) dan PKH.

"Siapa yang umurnya 60 tahun ke atas," pinta Presiden kepada para penerima KIP dan PKH yang memenuhi lapangan SMAN 3 Salatiga ini.

Dua lansia maju, yakni Siti Fatimah dan Mariam yang mengaku berumur 63 tahun. Dalam kesempatan ini, Presiden tidak bisa memberikan kuis kepada kedua lansia tersebut, tetapi hanya menanyakan uang dari PKH sebesar Rp 2 juta tersebut dibelikan apa saja.

Mendapat pertanyaan tersebut, Nenek Fatimah menjawab dengan bahasa Jawa, "Ndamel tumbas ndeling, ndamel kandang (buat beli bambu buat kandang hewan peliharaan)."

Presiden kembali mengejar pertanyaan. "Dibuat apa lagi," kata Jokowi. "Ndamel tumbas uyah, moto (beli garam, ajinomoto/penyedap rasa)," kata Nenek Fatimah yang langsung disambut ketawa para hadirin.

"Masa Rp 500 ribu hanya buat beli moto dan uyah," kata Presiden yang mengerti bahasa Jawa karena berasal dari Solo ini.

Nenek Fatimah menjawab, "Uwos (beras), ngih nopo-nopo...rasukan (ya macam-macam kebutuhan, pakaian)."

Presiden kembali bertanya untuk apalagi sehingga Nenek Mariam sempat bingung menjawabnya dan akhirnya Presiden mengalihkan pertanyaan kepada nenek Mariam yang juga menanyakan uang PKH digunakan apa saja.

Nenek Mariam mengatakan bahwa PKH tersebut untuk kebutuhan sekolah cucunya sehingga dibelikan sepatu, seragam dan keperluan sekolah lainnya. Nenek Mariam juga mengaku untuk beli kebutuhan dapur, seperti telor, sayuran dan mie cepat saji.

"Ndamel tumbas telor, supermi," jawabnya.

Presiden meminta agar dibelikan untuk menambah gizi, seperti daging, namun Nenek Mariam mengatakan kalau cucunya nggak suka daging.

"Lha putu kulo mboten purun daging (cucu saya nggak mau daging)," kata Nenek Mariam yang langsung disambut ketawa para hadirin.

Akhirnya Presiden bingung mau tanya apalagi sehingga menyuruh kedua nenek ini kembali ke tempat duduknya dan keduanya langsung kembali.

Setelah sempat duduk, kedua nenek ini kembali ke panggung untuk minta hadiah sepeda dari Presiden. Jokowi sempat menggoda apa bisa naik sepeda. Namun nenek Mariam menjawab untuk cucunya dan akhirnya Presiden memberikan hadiah sepeda tersebut terhadap kedua lansia tersebut.

Sebelumnya, Presiden juga memberikan sepeda kepada murid SD bernama Haidar yang berhasil menghafalkan Pancasila.

Namun Presiden juga sempat menggoda Haidar yang setelah menyelesaikan bacaan Pancasila langsung duduk dan kembali lagi menanyakan hadiah sepeda.

Presiden menanyakan alasan Haidar tidak minta hadiah sepeda langsung, anak SD ini menjawab malu memintanya.

"Kenapa harus malu-malu, ya udah ambil sepedanya," kata Jokowi.

Mendapat hadiah sepeda ini, Haidar langsung mengucapkan terima kasih dan langsung berlari mengambil hadiahnya yang diberikan kepala negara ini.(yn/ant)

tag: #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...