Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Rabu, 27 Sep 2017 - 11:45:39 WIB
Bagikan Berita ini :

Jelang Aksi 299, Setara: Mobilisasi Massa Terus-menerus Akan Melahirkan Teror

43hendardi1.jpg
Hendardi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan, rencana 'Aksi 299' pada Jumat (29/9/2017) mendatang secara normatif merupakan hal yang wajar.

Aksi 299 digelar atas inisiasi Presidium Alumni 212, yang menuntut agar DPR menolak Perppu Ormas dan mewaspadai kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Hanya saja sangat disayangkan karena mekanisme penolakan atas Perppu Ormas sebenarnya bisa dilakukan melalui Mahkamah Konstitusi (MK), suatu mekanisme demokratik untuk menyoal keabsahan sebuah produk hukum,” kata Hendardi dalam keterangannya, Selasa (26/9/2017).

Sementara soal isu kebangkitan PKI, lanjut Hendardi, hal itu merupakan ilusi yang tidak akan pernah terjadi. Sehingga, apa yang dilakukan Presidium Alumni 212 merupakan gerakan politik, bukan gerakan dakwah keagamaan, apalagi sebagai bentuk jihad.

“Mobilisasi massa secara terus-menerus juga melahirkan teror atas ketertiban sosial dan security high cost, karena bukan hanya biaya pengamanan yang diperlukan tapi juga dampak yang ditimbulkannya yang menyebarkan kecemasan. Karena itu, masyarakat sebaiknya tidak perlu terlibat dalam gerakan politik ini,” terangnya.

Dikatakannya, demonstrasi untuk mencapai tujuan politik sebagaimana dilakukan kelompok 212 dan para pengendalinya merupakan cara politik konvensional yang ingin merengkuh tujuan kekuasaan tanpa kerja keras, dan tidak mencerdaskan publik.

“Dibanding harus terus menjadi buih di tengah kehendak segelintir tokoh untuk menguasai ruang publik Indonesia, sebaiknya energi umat diarahkan untuk membela kemanusiaan, memerangi prilaku korupsi, kebodohan, dan kemiskinan,” pungkasnya.(yn)

tag: #aksi-299  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Puan Minta Usulan Penambahan Usia Pensiun ASN Dikaji Lebih Lanjut, Soroti Produktivitas

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 26 Mei 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi usulan penambahan usia pensiun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga menjadi 70 tahun yang didorong masuk ke dalam revisi UU (RUU) ...
Berita

Sejarawan: Warning DPR soal Penulisan Sejarah Resmi Harus Jadi Perhatian Pemerintah

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Rencana penulisan ulang sejarah Indonesia yang tengah dilakukan Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) kini menjadi perhatian serius mayoritas anggota DPR RI. DPR RI khususnya ...