JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Wakil Ketua DPR Agus Hermanto membantah ada tekanan dari pimpinan DPR kepada BPK untuk mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Hal itu terungkap ketika jaksa KPK membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Eddy. Dia dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dengan terdakwa mantan Inspektur Jenderal Kemendes PDTT Sugito dan Kabag Tata Usaha dan Keuangan Irjen Kemendes PDTT Jarot Budi Prabowo.

"Audit kita konsentrasi karena itu tugas BPK, tapi kami yakini kami tidak ada penekanan apalagi saya kan tidak pernah melakukan hal seperti itu," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/9/2017).

Agus pun belum menanyakan kepada Fahri Hamzah yang dituding orang yang menekan BPK untuk mendapatkan WTP.

"Saya belum, karena setahu saya Fahri sehabis memimpin sidang ke LN (luar negeri). Saya mendengar dari sosmed kita lihat saja. Sampai saat ini saya melihat lancar tanpa ada hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Politikus Demokrat ini berjanji akan melakukan pertemuan dengan Sekjen DPR atas isu ini.

"Tentunya seluruh isu harus kita bahas kita tahu juga Sekjen DPR kemarin sudah memasuki usia pensiun dan sekarang Plt Maya nanti pimpinan hadir semuanya sudah lengkap kita akan membahas detail," tandasnya.

Sebelumnya, Anggota auditor VII BPK Eddy Moelyadi menyatakan DPR diberikan penilaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) agar Fahri Hamzah dan Ade Komarudin tidak marah. Selain itu, MPR juga diberikan penilaian opini WTP.

Hal itu terungkap ketika jaksa KPK membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Eddy. Dia dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dengan terdakwa mantan Inspektur Jenderal Kemendes PDTT Sugito dan Kabag Tata Usaha dan Keuangan Irjen Kemendes PDTT Jarot Budi Prabowo. (icl)