Opini
Oleh Ahmad Iskandar (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta) pada hari Jumat, 06 Okt 2017 - 14:20:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Singkirkan Riba Dalam Perekonomian Indonesia

36IMG_20170425_183917.jpg
Ahmad Iskandar (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta) (Sumber foto : Istimewa )

Masyarakat dan pelaku bisnis syariah di Indonesia, selayaknya menyimak apa yang dilakukan Nabi Muhammad ketika hijrah dari Mekkah ke Madinah lantaran dimusuhin orang kafir Qurais Mekkah sehubungan pe nyebaran agama islam yang disampaikan Rasulullah Muhammad SAW.

Minimal ada 4 langkah penting dan strategis yang dilakukan Rasulullah begitu tiba di Madinah. Pertama Nabi mengajak para sahabatnya membangun mesjid. Langkah ini memiliki makna, bahwa tempat sujud dan tempat bermunajah pada Allah sangat penting dibangun. Pada keberlanjutannya fungsi mesjid nantinya menjadi tempat segalanya. Selain tarikan tauhidnya menuju Allah, mesjid tidak cuma menjadi tempat sholat. Karena mesjid menjadi sekolah, majelis taklim tempat Nabi membina sahabat2 dengan ajaran Allah dan Rasul. Mesjid tempat ummat islam berembug segala hal termasuk rapat strategi perang. Jadi mesjid menjadi tempat ummat islam melakukan pelbagai kegiatan ekonomi, politik, pendidikan, sampai menyusun strategi perang.

Kedua, Nabi membangun modal sosial dengan cara mempersatukan dan mempersaudarakan kaum muhajirin (yang berhijrah dari Mekkah) dan kaum Anshar ( yang menolong yaitu orang2 Madinah).

Ketiga, Nabi membangun pasar sendiri. Karena pasar yang ada didominasi oleh orang yahudi dengan praktik riba, monopoli dan segala praktik kecurangan pasar. Nabi membangun pasar yang syariah, yaitu tempat bertemunya konsumen dan produsen dengan keuntungan yang sewajarnya. Konsumen untung karena memperolah barang yang ia butuhkan. Produsen untung wajar karena menjual dengan prosentase biaya diatas sedikit dari ongkos yang dikeluarkannya. Saat transaksi jual beli kedua belah pihak ridha atas transaksi tersebut. Jadi transaksinya halalan toyyiba.

Yang terakhir, Nabi mulai menerapkan sistem ekonomi zakat, infaq,sedekah,sodaqoh dan wakaf.

Tatatan yang dibangun Nabi tersebut dilanjutkan oleh para sahabatnya khulafaurrosyidin yaitu Abu Bakar Siddik, Umar bin Khatab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dilanjutkan kekuasaan Bani Umayah, Bani Abasiyah sampai khalifah2 berikutnya dan terakhir sampai masa terakhir kekhalifahan Turki Usmani yang berakhir tahun 1924.

Semua masyarakat dunia mengakui, selama 13 abad islam menyumbangkan peradaban dunia, sistem hidup yang membawa ketentraman dan kemajuan serta sistem ekonomi syariah yang membuat setiap orang sejahtera. Ciri khas ekonomi syariah tidak ada praktik-praktik yang bisa merugikan pihak konsumen seperti Riba (Penambahan pendapatan secara tidak sah), Gharar (Transaksi yang objeknya tidak jelas), Maisir (Transaksi yang tidak pasti dan untung-untungan), Haram (Transaksi yang objeknya dilarang syariah), Zalim ( Transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lain) dan Risywah (Suap).

Ekonomi Indonesia

Sebelum mengimplementasikan kisah Nabi dalam perekonomian Indonesia, ada baiknya kita tengok Turki di jaman Endogran.

Wajah Turki yang sebelumnya sekuler, Pada jaman pemerintahan Endogran berubah drastis. Endogran menggerakkan sholat subuh berjamaah di sekuruh antero negeri Turki. Maka setiap hari puluhan ribu orang memenuhi mesjid-mesjid di Turki. Kemudian Endogran juga menerapkan sistem ekonimi zakat, infaq, sedekah dan wakaf dalam ekonomi Turki. Perlahan-lahan ekonomi Turki menggeliat dan bercahaya.

Nah, ekonomi Indonesia yang sejak 1992 memiliki bank muamalat sebagai bank syariah pertama merupakan rangkaian panjang pemikiran para ekonom yang peduli islam dan para ulamanya.

Sangat dirasakan sekali di awal tahun 1990-an wajah ekonomi Indonesia sangat berwajah kapitalis primitif. Prilaku produsen cenderung sangat semena-mena terhadap konsumen. Semua sektor baik perbankan, industri dan berbagai macam industri hampir semua berwajah kapitalis primitif. Penelitian yang dilakukan para ekonom, monopoli yang dilakukan profusen tepung, mie instan hingga semen rata-rata kepmilikannya nyaris 95 persen dimiliki seorang konglomerat. Dalam dunia perbankan, indonesia terkenal sebagai negara dengan tingkat bunga paling tinggi di dunia. Ini berarti sektor perbankan menggecet kehidupan para pengusa di sektor riel.

Berdirinya bank muamalat menjadi pemicu berkembangnya bank syariah. Dalam tempo 15 tahun selain perbankan syariah, kini muncul pasar modal syariah dan industri keuangan non-bank syariah seperti asuransi syariah, dana pensiun syariah, pembiayaan syariah, penjaminan syariah, modal ventura syariah, pegadaian syariah, lembaga keuangan mikro syariah dan lembaga khusus keuangan syariah. Indonesia kini juga jadi pasar yang seksi bagi industri syariah di dunia.

Syariah Sempurna

Kalau kita berkaca dengan tahap-tahap Nabi menerapkan sistem ekonomi syariah yang merupakan 4 rangkaian penting dan strategis, maka implementasi syariah di Indonesia belumlah bersifat sempurna atau kaffah (total). Gerakan ekonomi syariah masih bersifat partial.

Momentum saat ini yang ditandai dengan gerakan subuh berjamaah di mesjid-mesjid yang dipelopori kiai-kiai muda seperti ustadz Arifin Ilham, Aa Gym, Yusuf Mansyur, Ustadz Abdullah Shomad, Ustadz Adi Hidayat, gerakan pemuda subuh dan lain-lain menjadi awal kebangkitan umat islam. Mirip puzzle-puzzle yang bergerak otomatis, gerakan ketauhidan ini akan bersenyawa dengan filosofi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa) sebagai modal sosial bangsa Indonesia, kemauan menerapkan pasar syariah dan pemberlakuan sistem ekonomi zakat, infaq, sedekah dan wakaf.

Penulis optimis sekali, sebentar lagi energi ilahiah lewat gerakan subuh, sistem ekonomi zakat, infaq, sedekah dan wakaf akan bergulir menjadi besar dan membawa ekonomi Indonesia yang saat ini bercirikan kapitalis liberal berangsung-angsur berubah menjadi sistem ekonomi kooperatof yang syariah. Penulis optimsis, masalah utang luar negeri dan utang dalam negeri yang menjadi penghambat APBN kita berperan jadi motor pembangunan nanti melalui jalan Tuhan akan selesai permasalahannya. Penulis juga yakin, ketimpangan yang sangat keterlaluan akan selesai dengan para konglomerat itu mewakafkan hartanya untuk kemanusiaan.

Minimal, lambat laun nanti orang luar akan melihat Indonesia yang tadinya jadi surga untuk orang asing atau aseng, Indonesia yang tadinya surganya koruptor dan penjahat narkoba dan perzinahan berubah semua. Nanti ketika pelaksanaan ekonomi Indonesia secara syariah sempurna maka Indonesia akan tumbuh minimal 7 persen dan masyarakatnya betul-betul makmur, sejahtera sentosa. Jadi tidak ada lagi buku seperti yang ditulis David Ramson, bahwa Indonesia itu berkah buat Amerika di abad 20 karena Indonesia telah memberi begitu banyak kepada 7 perusahaan Amerika. Jaman Indonesia untuk Amerika atau asing sudah tidak lagi. Tapi Indonesia sekarang adalah Indonesia yang menjadi berkah buat bangsanya dan rakyatnya. Karena Indonesia memang surga di dunia. Dan penikmat surga bernama Indonesia itu adalah rakyatnya. Rakyat dan bangsa Indonesia.

Karena ekonomi Indonesia sekarang bebas dari Riba, Gharar, Maisir, hal-hal Haram, hal-hal Zalim dan Risywah (Suaaap).(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kebijakan Devisa Hasil Ekspor

Oleh Andi Rahmat, Anggota DPR Ri 2004-2009/2009-2014
pada hari Rabu, 07 Mei 2025
Jakarta, TEROPONGSENAYAN.COM - Diawal tahun 2025, pemerintah merilis PP No.8/2025 tentang Kebijakan Devisa Hasil Ekspor ( DHE) atas Sumber Daya Alam. tidak tanggung-tanggung, Presiden Prabowo ...
Opini

Ketika Konstitusi Ditekan Dinasti

Jakarta, TEROPONGSENAYAN.COM - Dalam sejarah republik ini, terpilih secara konstitusional tak pernah menjadi jaminan kebal dari koreksi politik dan etik. Soeharto dilantik secara sah pada 11 Maret ...