Opini
Oleh Djoko Edhi Abdurrahman (Mantan Anggota Komisi III DPR, Wakil Sekretaris LPBH PBNU) pada hari Minggu, 08 Okt 2017 - 15:33:18 WIB
Bagikan Berita ini :

Wan-Ilmuwan SMRC

47SAVE_20160822_125409.jpg
Djoko Edhi Abdurrahman (Mantan Anggota Komisi III DPR, Wakil Sekretaris LPBH PBNU) (Sumber foto : Ilustrasi oleh Kuat Santoso )

Andai Radar Tribaskoro orang Madura, ia akan menyebut Syaiful Mujani Research and Cosulting (SMRC) "wan-ilmuwan". Artinya ilmuwan gadungan.

Tahun lalu, DR. Syahganda Nainggolan bikin tulisan analisys tentang SMRC sebagai tidak ilmiah. Kurang lebih sama dengan Radar.

Dicap begitu, sudah selesai lembaga polling yang seringkali ngawur berat itu. Tapi para manipulator justru senang ada gadungan seperti itu untuk memanipulasi kebenaran. Untuk mengubah jalannya sejarah: deception inteligent operation kalau di ABRI. Toh ABRI lebih jujur, tak memakai istilah research dan penelitian. Mozaiq yang benar diubah dengan mozaiq buatan. Jadilah pecundang jadi pahlawan, dan pahlawan jadi pecundang.

Menurut saya terlalu mahal, harus pakai quis tidur segala, seolah-olah responden sungguhan memberi respons sesuai metodologinya. Anjuran saya, langsung dikarang saja outputnya Pak Bro. Murah, cepat, sesuai pesanan. Cukup digarap oleh seorang data processing, menginputnya dengan data imaginer dan sampel tidur. Output langsung keluar di Program Run sesuai pesanan. Lalu bikin bla bla blanya. Murah toh? Cukup bayar operator data processing, bikin Inception Report, jadilah Final Report. Publish ke sosmed. Bikin konpers. Selesai. Terima termijn terakhir dari owners. Umroh. Anak gue juga bisa.

Beda dengan yang bukan wan-ilmuwan. Dulu tiap satu proyek riset dijagai minimal 2 PAU, ditambah peneliti madia sebanyak sektor dan peneliti muda. PAU itu penjamin kejujuran: boleh salah tapi tak boleh berdusta!

Owners juga membentuk tim penguji dan pengawas. Penerima job, wajib menyetorkan data paripurna di CD Burning, sejak desain, data processing dalam program run, inception dan final report, termasuk data kuesioner yang tak ada pada final report dan covered costingnya.

Apapun argunya, penelitian adalah bisnis trust. Yang mutakhir kini, owner dan penelitinya sepakat curang. Maka bersetubuhlah syetan dan iblis di SMRC, seperti kata Radar Tribaskoro: pelacur intelektual. Wan-ilmuwan!

Dua hari ini, wan-ilmuwannya SMRC viral di seantero Sosmed. Sang Pelacur!

Bandjar mengirim Namfrel ke saya. NAMFREL (National citizens movement for free elections), didirikan oleh Jose Conception, intelektual Filipina untuk mencegah kecurangan hasil pemilu Comelec, KPU-nya Filipina.

Dengan gagasan cerdasnya (quick count), Namfrel sukses mencegah kecurangan KPU yg mendukung Presiden Marcos (1986). Begitulah kerja intelektual yang bukan wan-ilmuwan.

Di sini, para akademisi (bukan intelektual seperti disebut Radar), justru menjadi pelopor dan aktor utama manipulasi demokrasi secara menjijikkan. Orang-orang seperti mereka itulah sebenar-benar musuh rakyat!(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ada 12 Nama Terlapor dalam Kasus Ijazah Jokowi: Polisi Membela Fakta atau Figur?

Oleh Muslim Arbi Direktur Gerakan Perubahan & Ketua Umum TPUA
pada hari Selasa, 15 Jul 2025
Pada Senin, 14 Juli 2025, saya menerima tembusan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Polda Metro Jaya. Surat ini mengejutkan banyak pihak karena memuat daftar 12 nama yang ...
Opini

IMI Coffee Morning: Inisiatif Bamsoet untuk Perkuat Komunitas dan Ekosistem Otomotif Nasional

JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang juga anggota DPR RI, Bambang Soesatyo, meluncurkan program IMI Coffee Morning, sebuah inisiatif bulanan yang ditujukan sebagai ruang ...