Berita
Oleh M Anwar pada hari Senin, 09 Okt 2017 - 11:31:50 WIB
Bagikan Berita ini :

Sri Mulyani Sempat Sebut Indonesia Pernah Kehabisan Duit

56201607027-srimulyani-reuters.jpg
Menkeu Sri Mulyani (Sumber foto : Dok Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Saat dipanggil ke Indonesia untuk menjadi Menteri Keuangan RI pada tahun 2016 lalu, Sri Mulyani sempat mengatakan kepada Presiden Jokowi bahwa Indonesia tak punya uang.

"Saya dengar Indonesia banyak duit ke mana itu? Kita tak punya uang pak," kata Menkeu Sri Mulyani, Minggu (8/10/2017) malam di aula Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Itu sebabnya setelah menjadi Menkeu, Sri Mulyani mulai melakukan adjustment anggaran ke banyak pos anggaran pemerintah."Saya memang kemudian lakukan adjustment, itu bahasa halus. Yang sesunggunya sih pemotongan anggaran. Kita potong sedikit demi sedikit supaya smart ya hati-hati supaya bisa bangkit lagi dan APBN kuat, maka investment grade menjadi baik dan banyak uang masuk lagi. Jadi kita mundur sedikit lalu maju lagi ke depan dengan stronger," kata Sri.

Demikian pula untuk anggaran pariwisata yang dipotong tahun lalu.

"Mudah-mudahan akan jadi baik lagi. Dan saya pesan kepada Menteri Pariwisata Pak Arief agar secara strategic menggunakan anggaran. Kalau tidak bisa tersebar ke mana-mana nanti seperti dana desa beberapa disalahgunakan. Bahkan ada yang dipakai kepala desanya untuk beli rumah pribadinya di kota besar," kata Sri.

Dana desa sebesar Rp 60 triliun dari yang semula zero rupiah.

"Ada kepala desa mendapat 900 juta rupiah, ada yang bahkan dapat 3,5 miliar rupiah per tahun. Mereka kaget. Ini benar uangnya segini? Perlu bangun kemampuan kapasitas yang baik dalam penggunaan anggaran desa tersebut. Akhirnya semua minta pendampingan dan kita juga melalui BPKP melakukan pendampingan supaya bisa memonitor letak penggunaan yang benar dan baik karena uangnya cukup banyak," ujar Sri.

Menkeu juga menyinggung soal tax treaty dengan Jepang dan semua negara.

"Kita saat ini memang sedang melakukan peninjauan uang mengenai kerja sama perpajakan dengan semua negara bukan hanya Jepang saja supaya tidak merugikan warga negara Indonesia yang ada di luar Indonesia," kta Sri Mulyani.

Sementara itu mengenai Tax Amnesty (TA), Menkeu mengakui saat ini kurang dari satu juta orang terdaftar selama TA dilakukan di masa lalu.

"Setelah TA kita bisa perbaiki penerimaan pajak menjadi lebih 134 triliun rupiah tahun ini dan berusaha tidak jatuh lagi penerimaan pajak. Saat TA dilakukan hanya mendaftar tak lebih dari satu juta orang," katanya.

Jumlah pembayar pajak Indonesia 32 juta orang yang betul-betul bayar pajak punya SPT tak lebih dari 12 juta.

"Jadi sisanya sekitar 20 juta ada yang pendapatan tidak kena pajak (PTKP). Saya yakin masih banyak lagi yang belum mendaftar bayar pajak di Indonesia dan kita lakukan persuasive untuk itu," kata Sri.

Belum daftar dan belum catatkan pajaknya dengan benar termasuk ada satu orang kaya Indonesia yang didengar Sri punya kekayaan 19 triliun rupiah dipindahkan uangnya dari Guernsey ke Singapura.

"Kita bisa cek dengan kerja sama internasional selama ini. Apalagi mulai tahun 2018 mulai dioperasikan pertukaran info bagi 65 negara. Negara parkir uang pasti comply report ke kita di Indonesia. Kita akan lakukan enforcement persuasi dan collection. Kita akan lakukan dengan baik supaya tidak bosan ya," ujar Sri.

Mengenai daya beli menurun, Menkeu akan melakukan examination untuk mengecek semua hal perdagangan tersebut.

"Ada yang naik ritel daya belinya seperti Ace Hardware naik di atas 100 persen tapi juga ada yang menurun seperti Matahari. Kalau konbini seperti Alfamart ya lain lagi. Kita akan cek semua data baik pajak, sales dan lainnya," ujarnya.

Presiden Jokowi dianggap Menkeu sangat terbuka dan percaya keterbukaan dan kompetisi itu bagus.

"Dulu bank kita kumuh, penjaganya setengah tidur, antre tak dilayani. Begitu bank asing masuk mulai berubah semua terjadilah perbaikan. Demikian pula Pertamina, pompa bensin dulu becek, lampu mati atau setengah mati, meteran gak benar, petugas lusuh dan uang ditaruh di sana di kotak lusuh. Tapi begitu Petronas masuk semua berubah. Kita bisa nongkrong, pipis, enak, ngopi dan santai di semua SPBU Pertamina," katanya.

"Jadi kompetisi dan keterbukaan sangat baik termasuk juga bagi perusahaannya menjadikan memiliki attitude yang baik pula," kata Sri. (aim)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...