Opini
Oleh Ariady Achmad pada hari Jumat, 13 Okt 2017 - 06:46:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Persembahan Partai Politik Golkar?

17IMG-20171013-WA0000.jpg
Kolom bersama Ariady Achmad (Sumber foto : Ilustrasi oleh Kuat Santoso/TeropongSenayan )

Tak berlebihan jika sesepuh dan senior Golkar seperti BJ Habibie dan Akbar Tandjung prihatin. Di usianya yang menuju ke 53 tahun partai berlambang beringin ini tampak makin menyajikan politik yang tidak memberikan harapan dan semangat serta nilai positif kepada masyarakat. Sebaliknya justru politik negatif akibat buramnyakepemimpinan Golkar.

Tak bisa ditutupi dua kelompokyang saling berseberangan kembali mewarnai pengelolaan Golkar. Pertamaadalah kelompok yang mati-matian bersikukuh dan menghalalkan segala cara mempertahankan kepemimpinan,tak perduli menabrak etika, aturan,akal sehat maupun penilaian masyarakat luas, kelompok ini merasa paling pantas mengemudikan kendaraan Golkar.

Melalui jejaring politik kekuasaan, maupun kemampuan modal pendanaankelompok ini bisa saja membolak-balik yang hitam menjadi putih. Menutupi borok dengan bedak maupun menendang kawan-menggusur teman. Orientasinya adalah menggenggam kekuasaan pengelolaan Golkar untuk mengamankan kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Kelompok keduaadalah yang mengusung ide penggantian kepemimpinan Golkar. Kelompok ini memang tampak resah dengan masa depan Golkar. Cercaan atas kepemimpinan Golkar saat ini dinilai mengancam masa depan dan popularitas yang pada gilirannya dianggap bisa membuat terpuruk dalam Pilkada, Pileg maupun Pilpresserta peran lainnya dalam politik di tanah air.

Namun bukan tanpa cela. Saat 'angin berubah' tiba-tiba tidak sedikit yang berubah haluan. Seperti hilang dari peredaran alias ngumpet tak ingin kelihatan menantang arus. Alhasil Yorys dan Doli Kurniaseperti dibiarkan berdiri di panggung permainan. Untung masih ada Nusron Wahidyang kali ini bersuara lantang membela pemecatan Yorys. Selebihnya bermain aman atau kanan-kiri oke.

Panggung politik Golkar seperti itulah yang kini tengah dipertontonkan kepada publik. Pertunjukan politik yang nyaris sama sekali tidak menyentuh dan mendidik masyarakat. Sebaliknya justru merisaukan, karena parpol seperti Golkar dijadikan alat yang aman dan nyaman untuk berlindung dari berbagai persoalan hukum maupun politik kekuasaan. Golkar tidak lagi dikelola dengan kekaryaan dan berorientasi pada semangat politik dan ideologi kenegaraan.

Mungkin mereka semua masih belum siumanbahwa panggung partai politik kini bukanlah kotak hitam yang tertutup rapat. Namun telah menjadi ruang publik yang terang benderang untuk sebuah rapat tertutup sekalipun. Serapat apapun 'bau' politik itu ditutupi, kini rasanya dengan mudah beredar. Bukan lagi kasak-kusuk lewat mulut ke mulut namun tersebar dengan cepat dan mudah ke seluruh dunia melalui media sosial.

Rekam jejak bukan hanya dalam ingatan orang, namun telah mewujud dalam bentuk rekam jejak digital.Untuk menyebarluaskannya tidak butuh energi suara mulut namun hanya dengan jempol yang tinggal memencet keyboard handphone pintar. Siapapun yang terbiasa bermain zig-zag, berpura-pura sakit maupun berkomentar tidak konsisten atau esuk dele sore tempe terekam dalam dunia digital.

Keprihatinan para senior dan sesepuh Golkar jelas bukan tanpa alasan. Sebab mencermati apa yang sedang terjadi, akal sehat dan hati nurani mempertanyakan dan menggugat, politik macam apalagi yang sedang dipersembahkan Golkar pada ibu Pertiwi?(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...