Berita
Oleh M Anwar pada hari Minggu, 15 Okt 2017 - 08:14:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Brutal, KPK Labrak RS Medika Tangerang

23pria-mengamuk-di-rs_20171015_000652.jpg
KPK ngamuk di RS (Sumber foto : Dok Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sebuah video mendadak viral di media sosial. Pasalnya di video itu ada ormas yang mengaku sebagai KPK alias Komunitas Pengawas Korupsi yang memarahi petugas di rumah sakit karena ada pasien yang meninggal dunia. Padahal anggota keluarga pasien sama sekali tidak menuntut apa-apa.

Gara-gara viralnya video itu, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD turut menulis twit di akun Twitter miliknya. "LSM ini sungguh brutal. Masak ada orng mati di RS, dokter yg disalahkan? Pd-hal keluarga yg mati tak apa2.Aparat hrs tangkap orng2 LSM ini," tulis Mahfud.

Keberadaan ormas itu tentu saja meresahkan warga. Apalagi dalam menjalankan aksinya mereka mengenakan kemeja hitam-hitam dengan badge atau lambang Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia.

Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliyanto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia mengatakan, KPK yang dimaksud adalah singkatan dari Komunitas Pengawas Korupsi.

"Memang benar terjadi keributan itu. Ormas itu menamakan dirinya KPK, singkatan Komunitas Pengawas Korupsi," ujar Eliyanto seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (14/10/2017).

Eliyanto menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/10/2017). Awalnya, ada seorang pasien yang tengah dirawat di Rumah Sakit Arya Medika Tangerang dan dalam masa kritis. Pihak rumah sakit rupanya tak memiliki peralatan memadai untuk merawat pasien tersebut.

"Lalu dokter menyarankan pasien dirawat di RS Umum Sari Asih Tangerang untuk mendapatkan perawatan lebih baik," kata dia.

Tiba-tiba saja, ada seorang pria yang mengaku ormas KPK menawarkan diri untuk mengantarkan pasien tersebut ke rumah sakit rujukan.

"Keluarga juga mengaku tidak kenal siapa pria itu. Akhirnya diperbolehkan mengantar, tapi di tengah perjalanan pasien meninggal dunia. Keluarga pun memutuskan untuk langsung membawa pasien tersebut pulang untuk segera melakukan proses pemakaman," paparnya.

Namun, anggota ormas tersebut justru menyarankan pasien dibawa kembali ke RS Arya Medika. Keluarga pun menyepakati.

"Tapi setibanya di rumah sakit, sudah banyak anggota ormas KPK lainnya yang mendatangi rumah sakit dan marah-marah. Mereka menuntut rumah sakit bertanggung jawab atas kematian pasien," ujarnya.

Beberapa anggota KPK itu memarahi petugas RS. Salah satu anggota lainnya juga ada yang membentak sambil menggebrak meja.

Petugas keamanan rumah sakit kemudian segera meminta para anggota ormas meninggalkan rumah sakit karena menganggu kenyamanan pasien di rumah sakit itu. "Padahal menurut keterangan keluarga, mereka tidak menuntut apa-apa," kata dia. (aim)

Ini videonya :

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement