Opini
Oleh Zeng Wei Jian pada hari Kamis, 19 Okt 2017 - 12:44:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Anies Nggak Rasis

2IMG_20170414_195606.jpg
Zeng Wei Jian (Sumber foto : Istimewa )

Putaran 1 Pilkada DKI usai. Masyarakat marah, Anies-Sandi gagal menuntaskan pilkada 1 putaran. Spontan, entah inisiatif siapa, spanduk-spanduk boikot mayat Ahoker muncul.

Ngga omong doang, di beberapa titik, masyarakat benar-benar menolak mensholatkan jenazah Ahoker yang meninggal dunia.

Anies-Sandi segera merilis protes keras. Mereka bahkan bilang mereka akan mensholatkan jenazah Ahoker bila ngga ada masyarakat yang mau mensholatkan si almarhum. Anies-Sandi meminta agar spanduk-spanduk keras itu diturunkan.

Manuver Anies-Sandi ini jelas sangat merugikan diri sendiri. Mereka menentang arus besar masyarakat. Sikap ini kontra teori politik lazim. Seandainya Anies-Sandi rasis dan bersikap sesuai fatzoen politik lazim, mereka mestinya ikut suara masyarakat. Hasilnya mungkin mereka akan menang 85%. Sesuai dengan komposisi prosentase muslim di Jakarta.

Di masa kampanye itu, seorang tokoh Tionghoa bernama Benny G Setiono tutup usia. Dia terkenal sebagai die-hard Ahoker, sekaligus pimpinan ormas Tionghoa.

Tengah malam, Anies Baswedan langsung mengunjungi rumah duka. Sesaat setelah kabar duka itu dia terima.

Persahabatan mereka tidak dirusak karena beda pilihan dan pandangan politik. Anies Baswedan memberi penghormatan terakhir kepada seniornya itu.

Ternyata, saat Benny G Setiono masih dirawat di rumah sakit, Anies sempat menjenguk. Bila ada orang berkata "Anies Anti Tionghoa", kemungkinan besar dia ngga kenal Anies. Atau bisa jadi, orang ini anggota klub IQ 1-digit. Kalo sudah begini, hastag "Anies Rasis" mesti diganti jadi #guagoblok.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Hakim Konstitusi dan Neraka Jahannam

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dari semua tokoh-tokoh yang berpidato di aksi ribuan massa kemarin di depan MK (Mahkamah Konstitusi), menarik untuk mengamati pidato Professor Rochmat Wahab (lihat: Edy ...
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...