SURABAYA (TEROPONGSENAYAN)--Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus melakukan konsolidasi jelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Konsolidasi kali ini dilakukan anggota legislatif PKS se-Kalimantan bertempat di Hotel Mercure, Surabaya pada 17-20 Oktober 2017.
Hadir dalam konsolidasi para petinggi PKS mulai dari Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri, Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Wilda Kalimantan Aboe Bakar AlHabsyi dan Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini.
Jazuli dalam arahannya menegaskan, kemenangan PKS dari Pemilu ke Pemilu hanyalah sarana untuk semakin mengokohkan khidmat kepada rakyat. Untuk itu, kemenangan harus diraih dengan cara-cara bermartabat.
"Yang sekarang sudah dapat kursi harus dipertahankan bahkan dilipatgandakan. Jangan sampai berkurang atau hilang," tegas Jazuli penuh semangat, Jumat (20/10/2017).
Bagaimana memenangkan hati rakyat secara bermartabat, lanjut Jazuli, pertama aleg dan kader-kader PKS harus selalu bersama rakyat, tidak boleh ada sekat antara rakyat dan wakilnya.
"Tidak ada cerita Aleg (anggota legislatif) PKS sulit ditemui apalagi menghindar dari rakyat," tegasnya.
Kedua, untuk itu kita ciptakan dan optimalkan Hari Aspirasi Rakyat yang telah dicanangkan dan diresmikan oleh Ketua Majelis Syuro sebagai program nasional Fraksi PKS di seluruh Indonesia.
"Tujuannya apa? Agar rakyat merasa diterima secara terbuka, dilayani, dan diadvokasi masalahnya. Sebaliknya, aleg PKS tahu persis kebutuhan rakyat," terangnya.
Ketiga, setiap Anggota Fraksi PKS harus selalu menjadi yang tersepan dalam memperjuangkan kepentingan rakyat sesuai peraturan perundang-undangan.
"Apapun yang merugikan rakyat bangsa dan negara sikap Fraksi PKS tegas menolak dan mengkritisi. Sebaliknya yang sejalan kita dorong dan dukung penuh," jelasnya.
Keempat, untuk mewujudkan itu semua setiap Aleg PKS harus terus meningkatkan skill politik dan bernegara sehingga mampu memperjuangkan kepentingan rakyat secara efektif.
"Dengan seluruh upaya di atas kita berharap kehadiran PKS dalam pentas politik nasional semakin relevan dan dibutuhkan oleh rakyat, sehingga dipilih mayoritas rakyat Indonesia dan menang pada pemilu 2019 mendatang," pungkas Jazuli.(yn)