JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey disebut menerima aliran dana dari proyek Hambalang. Hal itu terungkap dalam sidang kasus kasus Hambalang pada April 2017 lalu. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun diminta untuk memecat Olly.

“Menjelang tahun politik 2019, Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDIP harus berani melakukan gerakan 'cuci darah kotor' di tubuh partai dengan melakukan pemecatan terhadap kader PDIP yang diduga terlibat tindak pidana korupsi,” kata Ketua Gerakan Wong Cilik Bersatu (GWCB) Fajar Ardy Hidayatullah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/10/2017).

Menurut Fajar, PDIP sebagai partai politik tempat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilahirkan harus bisa menjadi contoh sebagai partai yang bersih.

“PDIP harus berani memecat kader partai yang diduga terlibat dalam kasus korupsi, salah satunya seperti Olly Dondokambey yang penerima aliran dana proyek Hambalang dalam bentuk meubel senilai Rp 2,5 miliar dari Adhi Karya dan penyitaan meubel tersebut juga sudah dilakukan KPK dari Kediaman Olly,” ujar Fajar.

Fajar berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dan mengungkap keterlibatan Olly dalam kasus Hambalang.

“Mengingat pada bulan Juli 2017, pimpinan KPK menyatakan penuntasan kasus Hambalang tidak akan berhenti pada Choel Mallarangeng melainkan akan ada tersangka baru pada kasus Hambalang,” pinta dia.

Untuk itu, lanjut Fajar, pihaknya akan melakukan aksi unjuk rasa di kantor KPK dan DPP PDIP pada Kamis, 2 November 2017 besok.

“Kami meminta KPK untuk segera menetapkan Olly sebagai tersangka atas dugaan keterlibatan sebagai salah satu penerima aliran dana Hambalang. Dan meminta Megawati Soekarnoputri membersihkan partai dari kader yang terindikasi korupsi” cetusnya.(yn)