JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - BPJS dinilai mulai membuat sulit rumah sakit umum daerah (RSUD) dan RS swasta di Jakarta. Pasalnya, tunggakan BPJS selalu menumpuk membuat operasional rumah sakit kacau balau.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kusmedi Priharto membenarkan bahwa sejumlah rumah sakit swasta sampai terpaksa menunggak gaji pegawai lantara tunggakan BPJS sejak kuartal awal tahun 2017 tak juga dibayarkan.
"Tunggakannya besar juga itu di tiap rumah sakit. Bahkan di RSUD, BPJS sampai menunggak Rp 30 - Rp 40 milliar," kata Kusmedi, Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Kusmedi menerangkan sampai November awal 2017 sudah banyak RS swasta dan RSUD mengeluhkan hal tersebut.
"Ini baru mulai dibayar secara bertahap sekarang," jelas Kusmedi.
Sebelumnya Komisi E DPRD DKI sempat membawa masalah itu ke dalam rapat pendalaman pembahasan KUA-PPAS APBD 2018.
Tapi Pemprov DKI tak bisa membantu dengan menganggarkan dana talangan dalam KUA-PPAS APBD 2018.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI, Ashraf Ali kemudian memanggil pihak BPJS, rumah sakit, Dinkes DKI, dan Sudin Kesehatan tiap wilayah untuk membicarakan hal tersebut pada pekan lalu.
Hasilnya, seluruh pihak mesti berkoordinasi lebih baik lagi di 2018 agar peristiwa serupa tak terulang. Apabila masih terulang lagi, maka dewan akan mencari solusi bersama Pemprov dan akan direalisasikan di APBD 2019. (icl)