JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengaku, saat ini rancangan percepatan penanggulangan kemiskinan tengah disusun.
Nantinya, kata Sandi, program itu secara mendasar akan memfokuskan pada bidang pendidikan dan kesehatan. Untuk itu, lanjut dia, diharapkan angka kemiskinan di lima tahun ke depan bisa turun.
"Kita harus ubah di lima tahun ke depan. Jadi kita harus turunkan angka kemiskinan secara signifikan," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2017).
Lebih jauh Sandiaga menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan terus memonitor program percepatan penanggulangan kemiskinan.
"Kantornya tim penanggulangan percepatan kemiskinan itu sebelah sini dekat kantor Wapres. Jadi kita sudah langsung aja bilang kita akan koordinasi, tiap dua bulan sekali kita akan duduk, kita akan sisir datanya," terangnya.
Politisi Gerindra ini pun menambahkan, pihaknya tengah memetakan wilayah kemiskinan di Jakarta yang harus dibenahi terlebih dahulu.
"Angka kemiskinan di Jakarta per Maret 2017 yaitu 3,77 persen. Memang terendah se-Indonesia. Tapi ini ga pernah turun 10 tahun terakhir. Kalau kita lihat trennya, gini kofisien ratio kita, di bulan Maret 2017 DKI Jakarta itu 0,413. Jadi bukan hanya kemiskinan tapi juga ada ketimpangan cukup signifikan," paparnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka terbaru ketimpangan sosial yang terjadi di DKI Jakarta. Data tersebut menunjukkan tingkat kemiskinan di ibu kota masih tinggi. Pada Maret 2017, tercatat ketimpangan sosial di DKI sebesar 0,41 persen dari gini ratio.
Penduduk miskin di Jakarta masih sebesar 389,69 ribu orang atau sebesar 3,77 persen dari seluruh total masyarakat DKI Jakarta. Dibandingkan dengan September 2016, masyarakat miskin tercatat 385,84 ribu orang atau 3,75 persen. Angka ini menunjukan jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 3,85 ribu atau meningkat 0,02 poin.(yn)