JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso mengaku miris jika benar proyek Light Rail Transit (LRT) di Palembang menggunakan tiang pancang dari Malaysia.
Menyikapi hal tersebut, lanjut dia, pihaknya akan segera memanggil Waskita Karya selaku operator pengerjaan proyek tersebut. Bahkan tak tertutup kemungkinan BUMN-BUMN lainnya yang menggarap proyek-proyek infrastruktur saat ini pun akan dipanggil.
"Memalukan sekali, sepertinya bangsa ini tidak mampu mengerjakan hal seperti itu, dan perlu diperiksa proses pengadaannya apakah penunjukan langsung atau melalui tender," geram Politikus Golkar itu saat dihubungi di Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Khusus terkait isu adanya impor tiang pancang, kata dia, pihaknya meminta agar aparat berwenang menyelidiki hal tersebut.
"Saya berharap BPK bahkan KPK harus masuk ke dalam proses tender atau pengadaan yang lagi marak dilakukan dengan pembangunan infrastruktur yang dikerjakan perusahan-perusahaan BUMN termasuk Waskita Karya," tandasnya.
Tak hanya itu, Bowo juga mempertanyakan langkah pemerintah saat ini yang terkesan semaunya dalam mengelola BUMN. Dimana pemerintah berencana menjual BUMN ke pihak swasta.
"Jangan sampai perusahaan-perusahaan BUMN dijadikan sapi perah oleh penguasa atau oknum-oknun BUMN untuk mengejar setoran," sindirnya. (icl)