JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dalam acara simposium Guru Besar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjadi pembicara sekaligus diminta untuk menutup acara yang digelar pada 14-15 November 2017 di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Anies pun mengapresiasi para Guru Besar KAHMI yang telah berkumpul untuk merumuskan gagasan-gagasan bagi pembangunan negeri ini. Dia meminta agar Indonesia menjadi pemain dunia.
"Saya berharap mudah-mudahan nanti akan ada fokus pada kebijakan-kebijakan area-area policy yang kemudian bisa menjadi landasan pengambil keputusan," kata Anies dalam acara simposium yang bertemakan 'Membangun Negeri Memihaki Bangsa Sendiri' di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Karena begitu, lanjut Anies, bila memihaki bangsa sendiri, maka sudah sepatutnya semua pihak diminta untuk lakukan langkah nyata, dengan garis besar yang mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat.
"Salah satu tantangan besar di republik kita bagaimana kita bisa merumuskan pesan singkat yang bisa dipahami semua. Kekuatan strategi pembangunan orde baru, karena mampu merumuskan pesan kompleks dengan bahasa yang sederhana," ujarnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengharapkan, semua gagasan yang telah disusun tersebut, bisa disebarluaskan kepada negara luar.
Sehingga, gagasan itu bisa menyampaikan bahwa Indonesia adalah pemain dunia.
"Ketika bangun negeri, jangan bicara Indonesia di wilayah saja, tapi dalam konteks dunia. Para guru besar ini punya bekal diatas rata-rata untuk jadi garda terdepan di kanca dunia," tandasnya. (icl)