JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Gubernur DKI Anies Baswedan akan menggunakan pendekatan gerakan guna membangun Jakarta lima tahun ke depan. Hal itu ditunjukkan Anies saat membuka konsultasi publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022 di Balai Agung, Balai Kota.
Konsultasi publik yang dihadiri elemen masyarakat, perwakilan DPRD dan jajaran SKPD DKI itu bertujuan untuk saling bertukar gagasan guna menentukan RPJMD 2018-2022.
“Kita ingin sekali agar konsultasi publik ini bisa menjadi kesempatan bertukar pikiran gagasan informasi dan perspektif sebagai pegangan menyusun RPJMD kita,” kata Anies dalam sambutannya di Balai Kota, Rabu (22/11/2017).
Anies menegaskan secara garis besar forum diskusi tersebut dapat mengeksplorasi lebih jauh tiga frame yang harus dijadikan pegangan, yakni gagasan, narasi dan aksi.
Ketiga frame itu, menurut Anies, penting dijadikan bekal terlebih Pemprov DKI Jakarta lima tahun ke depan akan banyak memakai pendekatan gerakan dalam menentukan kebijakan.
“Tiga ini kita ingin ada pada pnyusunan RPJMD. Sebab, pendekatan yg kita ingin bangun lima tahun ke depan adalah pendekatan gerakan jadi semua harus terlibat, ide itu harus dijadikan narasi yang dipahami semua orang sehingga membuat semua orang punya aksi untuk terlibat.
Menurut Anies, keterlibatan warga dalam pembangunan kota dikenal sebagai kolaborasi. Namun, sebenarnya istilah kolaborasi telah lama digunakan oleh para pendiri bangsa yang dikenal dengan istilah gotong royong
“Kita ingin keterlibatan semua didorong dengan begitu kita ingin terbangun warga yang setara dilandasi semangat gotong royong sehingga RPJMD kita harus selalu memberikan ruang bagi warga untuk masuk dan berpartisipasi,” tuturnya.(yn)