Berita
Oleh M Anwar pada hari Kamis, 23 Nov 2017 - 08:19:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Ini Dia Permintaan Kelompok Separatis di Papua yang Tak Masuk Akal

15gatot-ts.jpg
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Sumber foto : Dok/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Aparat kepolisian dari Polda Papua dibantu prajurit TNI dari Kodam XVII Cenderawasih berhasil membebaskan 345 warga desa di sekitar kawasan Tembagapura, Papua, yang disandera kelompok kriminal separatisme bersenjata (KKSB). Menurut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, pembebasan itu sebagai jawaban dari permintaan negosiasi pihak penyandera yang tak masuk akal.

"Yang dituntut kelompok kriminal separatisme bersenjata (KKSB) itu tidak masuk akal," ungkap Gatot dalam sambutannya di acara Persatuan Purnawirawan Abri (Pepabri) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017).

Gatot menyebutkan, permintaan yang diajukan pihak penyandera yakni pertama, kelomok tersebut meminta PT Freeport harus segera ditutup.

Kedua, mereka meminta agar militer Indonesia ditarik ke luar dari Papua dan diganti dengan pasukan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ketiga, mereka ingin pemerintah Indonesia harus menyetujui pelaksanaan pemilihan bebas menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua.

"Dan Pemda Papua dan Papua Barat ditutup, diganti, dengan pemerintah perwakilan PBB. Ini yang mendorong TNI untuk melakukan pembebasan sandera," ujar dia di hadapan para purnawirawan yang hadir dalam kegiatan itu.

Ia juga melaporkan kepada para seniornya itu, pemyandera melakukan pelecehan seksual terhadap 12 orang wanita. Penyandera juga menyita uang sebesar Rp 107,5 juta, emas seberat 254,4 gram, dan telepon genggam sebanyak 200 buah.

Setelah pembebasan para sandera dilakukan, Gatot mengatakan, tindak lanjut dari TNI akan sama seperti apa yang dikatakan oleh Kapolri Jendral Tito Karnavian. "Apa yang disampaikan Kapolri, Kapolri siap menghadapi tantangan dan siap mengejar, tentu TNI sama seperti itu. Sudah dijawab tegas sama Kapolri," kata Gatot.

Ia juga menyebutkan, dalam menjalankan tugas, TNI bertindak berdasarkan hukum yang ada. Menurutnya, hukum adalah panglima paling tinggi bagi TNI dalam setiap langkah-langkahnya.

"Dalam langkahnya, yang menjadi panglima paling tinggi bagi TNI adalah hukum. Jadi semua pasti berdasarkan hukum," tutur dia.(yn)

tag: #panglima-tni-gatot-nurmantyo  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...