LOMBOK (TEROPONGSENAYAN)--Presiden Joko Widodo mengunjungi Ponpes Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani di Siralaya, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan jangan sampai karena ada agenda politik, Indonesia terpecah belah.
"Saya mengajak mari kita semua untuk terus menjaga karena 87 persen penduduk Indonesia adalah muslim dan Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Inilah yang harus kita jaga, harus kita rawat persaudaraan kita, persatuan kita, ukhuwah wathaniyah kita harus kita rawat," kata Jokowi di Ponpes Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani, NTB, Kamis (23/11/2017).
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi ditemani Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau biasa disapa Tuan Guru Bajang.
"Jangan sampai ada sesuatu hal kita jadi pecah. Kita ingin seluruh warga negara Indonesia bersatu, sebagai saudara sebangsa setanah air. Oleh sebab itu jangan sampai karena pilihan bupati, karena pilihan wali kota atau karena pilihan gubernur atau karena pilihan presiden kita jadi pecah. Jangan jadi pecah," imbau Jokowi.
Ia pun mempersilakan masyarakat untuk memilih pemimpin yang baik menurut pribadi masing-masing. Setelah pemilihan, bangsa harus bersatu kembali.
"Silakan kalau ada pilihan coblos yang paling baik, dipilih. Kalau ada pilihan yang paling baik, presiden silakan dicoblos. Tetapi setelah pilihan itu marilah kita kembali sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Mari kembali menjaga ukhuwah islamiyah kita. Itu titipan saya," pintanya.
Soal kunjungannya ke Ponpes Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani, hal itu merupakan sebagai balasan atas kedatangan Ketua YPPP Syaikh Zainuddin Anjani, Hj Sitti Raihanun Zainuddin ke Istana pada 9 November 2017 lalu. Saat itu pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan kepada KH Zainuddin Abdul Madjid.
"Beliau, Ini Hajjah Sitti Raihanun sudah tiga kali ke Istana. Saya hadir sebagai imbal balik dari kehadiran beliau. Beliau hadir terakhir pada 9 November lalu pada saat almarhum maulana Syaikh Tuan Guru Kyai Haji Zainuddin Abdul Madjid diberikan gelar pahlawan. Beliau hadir pada saat penerimaan anugerah itu," kata Jokowi.(yn)