Ahokers Sakit Jiwa rilis gerakan "permanent campaign". Sekali pun sudah nyata-nyata kalah dua digit (16%). Mereka terus caci-maki Anies-Sandi.
Soal kata "pribumi", Tim Gubernur, Anggaran Kolam DPRD, Bunda PAUD, dan sebagainya. You named it. They got it all.
Menurut Kolumnist Joe Klein, "The pressure to 'win' the daily news cycle, to control the news" merupakan triger mentalitas dan culture permanent campaign.
Patrick Caddell menuding Presiden Jimmy Carter adalah politisi pertama yang memulai tradisi permanent campaign. Tradisi ini diteruskan Ronald Reagen, Bush, Cliton, Obama, Hillary dan Trump.
Di Indonesia, fenomena ini dimulai Ahok. Dana besar mengalir buat 'kampanye' booth-booth KTP while he is in the office.
Fenomena gerakan "permanent campaign" Ahokers bikin ngakak. Salah mulu. Keblinger. Go-Block. Edan. Mereka tuduh Anies-Sandi mark up AC. Ehhh, ketauan itu kerjaan Basuki-Jarot.
Mereka tampilkan apa yang disebut ‘Willful Ignorance’. Sengaja Go-Block. Sederet contoh kasus denial. Anies dimaki nepotis karena Ibu Feri jadi Bunda PAUD. Lah, Mrs Vero juga Bunda PAUD. Posisi "Bunda PAUD" melekat pada Ibu Gubernur.
Publik menyaksikan mereka mendistorsi fakta, manipulasi dan spin data, rasionalisasi maksa, propaganda hitam, omission of facts dan presenting item out of context.
Jelas, Clinical psychopath displayed by Ahokers. "Psikopat sejati adalah master manipulasi," kata Roman Piso (psychopathy).
Mereka gunakan a large bag of tricks, termasuk ngibul, nyepin dan disinformasi. Their ‘word’ means nothing. Mirip kan dengan kelakuan Ahokers Sakit Jiwa.
Sama seperti psikopath, Ahokers think differently. Jangan mengira psikopat itu cuma orang gila dengan belati. Di buku "Snake In Suits", Dr. Robert D. Hare menyatakan, "many CEOs today, are in fact, psychopath".
Psikopath modern pake android. Gemar sebut diri "zaman now". Dengan keypads, sebar hoax, bikin meme dan fitnah Anies-Sandi.
Menurut psychopathy Roman Piso, "they are no longer 'loners' who work alone. Now, they make use of technology, and are networking with each other."
Semakin mirip Ahokers ya? Mereka bergerombol dan gunakan smartphone.
Minimal, Ahokers Sakit Jiwa masuk kategori "Psychopath by proxy", yaitu mereka yang gravitating towards one political party atau figur Ahok. Psychopath by proxy meniru perilaku pujaannya. Maka nggak heran bila Ahokers demen banget caci-maki dan ngomong "shit-shit" pala loe peyang.
Ciri lain dari pschopath by proxy menurut Dr. Piso adalah "they reject anything that contradicts their beliefs and preconceived notions about their idol".
Nyata-nyata Ahok terbukti menoda agama, tapi dibilang hebat. Dapet nilai WDP tetep dibilang bersih, transparan, profesional.
All in all, ciri klasik true psychopath in politic adalah Pathological liar, Fascist/authoritarian element, No emphaty dan manufacturing issue. Mereka yang menggambarkan Anies-Sandi sebagai rasis dan intoleran adalah contohnya.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #