SUKABUMI (TEROPONGSENAYAN)--Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Jawa Barat mencabut dukungan terhadap pasangan Deddy Mizwar (Demiz)-Ahmad Syaikhu sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018-2023. Alasannya, Demiz melanggar kesepakatan menjadi kader Gerindra setelah loncat ke Partai Demokrat.
"Ada beberapa kesepakatan yang dilanggar khususnya Deddy Mizwar (Demiz), seperti Demiz melanggar komitmennya menjadi kader Partai Gerindra. Tetapi, kenyataannya yang bersangkutan lebih memilih menjadi kader Partai Demokrat," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jabar Mulyadi di Sukabumi, Senin (27/11/2017).
Dia melanjutkan, awalnya Demiz siap menjadi kader partai besutan Prabowo Subianto ini tetapi sebulan kemudian malah beralih ke Partai Demokrat. Atas alasan itulah dirinya melapor langsung ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo untuk mencabut dukungan terhadap pasangan ini.
Menurutnya, pada pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018 Gerindra ingin mengusung kader sendiri. Parameter tersebut dilanggar oleh Demiz yang akhirnya ia sepakat untuk mencabut dukungan tersebut.
"Partai Gerindra melihat pilkada ini merupakan bidikan "antara" karena tujuan akhirnya adalah Pemilihan Presiden RI 2019. Jadi artinya setiap bangunan koalisi itu harus berorientasi kepada pilpres," tambahnya.
Mulyadi mengatakan pihaknya akan membangun poros baru di Jabar dengan pemahaman dari formulasi koalisi dan Pilpres 2019. Setiap kader harus memahami setiap potensi kandidat yang akan maju di pilkada ini. (plt/ant)