JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Athor Subroto mengatakan, holdingisasi BUMN merupakan langkah tepat dalam mengurai inefisiensi yang terjadi pada BUMN-BUMN selama ini.
"Kalau menurut saya memang itu sebagai salah satu langkah efisiensi dan rantai komando nantinya berjalan satu arah, karena selama ini kan banyak banget anak BUMN yang kemudian anak itu terkadang keluar dari jalurnya gitu lho. Menurut saya kalau di-holding dalam satu arah, bagus karena memang untuk efisiensi, nah tetapi memang ada beberapa syaratlah untuk efisiensi. Karena untuk menyatukan BUMN yang beranak pinak gak mudah," ujar Athor saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Tak hanya itu, menurutnya, jika BUMN-BUMN tidak di-holding maka daya saing mereka akan kalah dalam menghadapi persaingan pasar bebas.
"Mereka kurang lincah, kurang inovasi, itu yang membuat mental BUMN itu drop, ya kalau diadu dengan luar, kita pasti waswas, terlalu gemuk dan lain-lain, pergerakannya tidak tangkas, kalau kita bertarung dengan organisasi luar, kita kalah dimana-mana," tandasnya.
Yang jelas, kata dia, ketika BUMN-BUMN dilebur maka akan banyak manfaat dari sisi penerimaan pajak.
"Kalau BUMN gak di-holding pajak itu kan akan tercecer dimana-mana. Nah kalau holding ini kan langsung besar bisa diawasi. Jadi mempermudah," pungkasnya. (icl)