JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dalam uji kelayakan dan kepatutan bersama Komisi I DPR, Calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto memaparkan beberapa potensi masalah yang bisa timbul di Indonesia yang berada di kondisi geopolitik negara kepulauan. Salah satunya konflik suku, agama, ras, dan antargolongan SARA.
"Dengan konstruksi Indonesia sebagai negara kepulauan dan kemajemukan masyarakat, potensi separatisme serta konflik komunal berbasis suku, agama, ras, termasuk antargolongan akan selalu ada," kata Marsekal Hadi di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017).
Kemudian, lanjutnya, persoalan yang juga perlu diperhatikan yakni soal reformasi demokrasi politik.
"Era reformasi demokrasi politik seringkali mengarah kepada liberalisasi dan berpotensi menjadi liberal dilema," ungkapnya.
Tidak berhenti disitu, dia juga menyoroti soal sebaran informasi di media sosial yang semakin masif. Perkembangan media massa dinilai perlu dipantau karena berpotensi menghadirkan instabilitas keamanan.
"Sebaran media sosial mampu membuat instabilitas keresahan masyarakat, bahkan mobilisasi massa atau konflikbisa terjadi meski mayoritas infonya berasal dari sumber-sumber yang kurang jelas atau hoax," lanjutnya.
Oleh karenanya, ia menilai perlu dibuat tata kelola potensi masalah. Sebab potensi masalah bisa menghadirkan konflik vertikalterhadap legitimasi pemerintah.
"Jika kondisi ini tidak dikelola secara bijaksana, bukan tidak mungkin konflik komunal tersebut akan meningkat menjadi konflik vertikal berbentuk rongrongan terhadap legitimasi pemerintahan yang sah atau pemberontakan," pungkasnya. (aim)