JAMBI (TEROPONGSENAYAN)--Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diyakini masih memiliki sisa-sisa kejayaannya. Bahkan, jika semua kader mau bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas, maka PPP akan masuk tiga besar di Pemilu 2019. Ihwal tersebut diungkapkan Ketua Umum PPP Romahurmuziysaat membuka Rapat Kerja Wilayah dan Pelantikan Pengurus DPW PPP Provinsi Jambi di Jambi, Kamis (7/12/2017).
"Sebab, tidak ada satupun parpol yang berkelebihan uang Kalapun dalam parpol tersebut ada satu dua orang kader yang diberi rejeki lebih, itu wajar saja," kata politikus yang akrab disapa Romy itu.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh kader untuk mulai berkampanye dengan biaya murah dengan menggunakan media sosial. Selain lebih murah, sangat banyak penduduk Indonesia yang sudah menggunakan berbagai telepon pintar.
"Jadi, kader PPP jangan gunakan alat cangih hanya untuk menelepon dan mengirim pesan pendek saja. Untuk apa kader memiliki telepon genggam canggih, kalau tidak bisa menggunakannya," ujar Romi.
Menurutnya, bekerja keras saja tidak akan cukup untuk memenangkan pemilu. Sebab, semua parpol juga pasti bekerja keras.
"Penggunaan medsos sangat efektif karena saat ini rakyat sudah jarang menonton televisi, melainkan telepon pintarnya. Sehingga, kader dapat memanfaatkan kecanggihannya untuk memenangkan pemilu," katanya.
Selain itu, sebagai parpol Islam, sudah sepantasnya PPP selalu mengutamakan kaum yang lemah dan terpinggirkan. Sehingga, sangat tidak pantas bila ada kader PPP yang bergabung dengan partai untuk mencari kekayaan.
"Dibutuhkan keikhlasan untuk membesarkan partai. Antara lain, ikhlas membiayai kebutuhan partai. Jika ini semua dijalankan, maka saya yakin PPP akan masuk sebagai tiga besar pemenang pemilu," tukasnya.
Dalam kesempatan itu dia juga mengingatkan kelompok orang yang menginginkan berdirinya khilafah Islamiyah di Indonesia. Demikian pula sekelompok orang yang menginginkan seluruh dunia berada dalam satu kekhalifahan.
"Segeralah berdamai dengan realitas. Sebab, Islam tidak mengajarkan umatnya untuk membentuk negara Islam," tukasnya.(yn)