JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sejumlah pihak menaruh kecurigaan atas pertemuan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat dengan anggota Komisi III DPR di hotel. Namun, Arsul Sani mengaku heran tempat menjadi permasalahan.
Anggota Komisi III DPR itu mengatakn, pertemuan itu sengaja dilakukan di ruang LG Hotel Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, karena ruang Komisi III tengah dibersihkan, karena memang sedang masa reses.
"Tempat pertemuan kok dipersoalkan, mau di DPR atau mau di MK kalau kontennya lobi kan tetap tidak boleh. Mau dimana pun asal bukan di tempat maksiat dan tidak bicara barter kenapa jadi masalah?," kata Arsul saat dihubungi, Jumat (8/12/2017).
Arsul memberikan penjelasan soal alasan pertemuan itu digelar saat masa reses. Menurutnya, saat itu Komisi III DPR RI sedang membahas RKUHP sekaligus membahas agenda rapat Komisi.
"Karena Panja RKUHP sedang dikebut untuk menyeselesaikan RKUHP, sehingga sebagian masa reses digunakan untuk rapat. Dilakukan di hotel, selain sembari refreshing di Hotel Ayana, juga ruang komisi III DPR RI sedang dibersihkan," tambah Arsul.
Di samping itu, Arsul mengatakan, justru pertemuan yang dilakukan di hotel itu terkait fit and proper test calon hakim MK. Bahkan pertemuan tersebut lebih membahas jadwal fit and proper test. Termasuk menanyakan kesiapan waktu untuk melakukan fit and proper test. Apalagi di tanggal tertentu yang bersangkutan akan berpergian ke luar negeri.
"Kalau lobi di ruang tertutup. Ini ada ruang di LG hotel, terus di ruang rapat ada meja untuk makan dan istirahat," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua MK Arief Hidayat mengakui ada pertemuan di hotel. Tapi ia menolak disebut lobi-lobi karena seluruh fraksi hadir dalam pertemuan di hotel tersebut.
"Saya secara resmi dipanggil Komisi III. Di situ semua fraksi ada. Saya diminta untuk menyampaikan agenda kegiatan saya supaya dicocokkan dengan aganda Komisi III untuk fit and proper test," kata Arief saat dikonfirmasi.(yn)