PACITAN (TEROPONGSENAYAN)--Presiden Joko Widodo menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang di kota kelahiran Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pacitan, Jawa Timur. Jokowi menargetkan perbaikan selesai pada akhir bulan ini.
"Perbaikan infrastruktur dikerjakan maksimal akhir bulan ini selesai, jalan yang separuh longsor sudah selesai, rampung," kata Presiden Joko Widodo usai meninjau kondisi SMP Negeri 1 Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (9/12/2017).
Presiden datang ke SMP itu untuk meninjau lokasi bencana sekaligus memberikan bantuan kepada warga yang terkena banjir bandang akibat siklon Cempaka pada akhir November lalu.
Di lapangan SMP tersebut tampak tumpukan buku yang menggunung sebagai dampak banjir. Selain mengunjungi SMP, Presiden juga mendatangi pondok pesantren Tremas dan pondok pesantren Al Fattah Kikil yang masih beradai di kecamatan Arjosari.
Sebelumnya, Presiden mengunjungi tanggul Sungai Grindulu yang jebol akibat bencana yang sama.
"Yang kedua berkaitan dengan tanggul tadi, kita beri waktu 2 minggu untuk bisa diselesaikan," tambah Presiden.
Tentang kerusakan sarana dan prasarana sekolah, ia juga meminta agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melakukan koordinasi agar pada Januari sudah dapat pulih.
"Berkaitan dengan sekolah, ada sarana prasarana yang rusak, ada 89 sekolah yang rusak, entah komputer yang rusak, buku-buku perpustakaan rusak, nah ini sudah segera disiapkan oleh Pak Menteri Pendidikan, kira-kira Januari akhir sudah masuk semuanya, agar anak-anak dapat mulai belajar," ungkap Presiden.
Sedangkan untuk lokasi yang terkena bencana longsor dan ambles akan dicari lokasi penampungan sementara.
"Dan ada satu yang ambles harus dicarikan satu lokasi yang lain dulu baru nanti dibangun juga segera kalau lokasi. Ada pak bupati, nanti langsung kementerian Pendidikan yang mengerjakan itu sedangkan untuk rumah-rumah yang rusak dan ambrol dikerjakan Pak Gubernur," tambah Presiden.
Ikut hadir dalam peninjauan tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Johan Budi dan Gubernur Jawa Timur Sukarwo. (plt/ant)