JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengklaim dirinya terlebih dahulu mengusulkan munaslub sejak Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka.
"Saya sebetulnya sudah lama mendorong Munaslub pascapenetapan Pak Novanto saya sudah mewacanakan untuk Munaslub," kata Nurdin di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2017).
Alasanya, kata ia, Partai Golkar harus memperbaiki kinerja setelah penetapan Setya Novanto sebagai tersangka kasus e-KTP.
"Kenapa karena inilah jalan untuk memperbaiki kinerja Partai Golkar untuk lebih meningkatkan akselerasi program, maka tidak ada pilihan yang tepat selain Munaslub," tegasnya.
Sementara mengenai pemilihan secara aklamasi, menurut Nurdin bisa saja dilakukan sepanjang tidak ada calon lagi yang ingin bertarung dalam perebutan kursi orang nomor satu di partai berlambang beringin ini.
"Tapi bisa juga ada pergantian Ketum tanpa Munaslub, bagi saya pergantian ketum adalah sesuatu hal yang mutlak. Ya bisa saja ada caranya kalau DPP berkehendak, ya Pak Airlangga jadikan ketum," tegasnya.
Malam ini DPP Partai Golkar akan melakukan rapat pleno untuk membahas kelanjutan dari hasil keputusan pleno pada 21 November kemarin.
Selain itu, rapat pleno akan membahas Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) atas usulan dari 34 DPD Partai Golkar. (icl)