Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 18 Des 2017 - 08:15:50 WIB
Bagikan Berita ini :

Survei, Mayoritas Pelaku Ekonomi Akui Adanya Penurunan Daya Beli

88PELAKUDAYA.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Lembaga Survei Indonesia Development Monitoring (IDM) merilis temuan terbarunya mengenai kepuasaan pelaku ekonomi terhadap kinerja 3 tiga tahun Jokowi-JK.

Menurut survei tersebut, sebanyak 77,3 persen responden mengaku Jokowi-JK tak mampu merealisasikan janji mereka perihal ekonomi kerakyatan.

“Sedangkan sebanyak 14,1 persen menjawab pemerintah Jokowi-JK sudah merealisasikan janjinya, walau belum dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Dan sisanya sebesar 8,6 persen menjawab tidak tahu," ujar Bin Firman Tresnadi selaku Direktur Eksekutif IDM, Minggu (17/12/2017).

Tak hanya itu, Firman juga menjelaskan, sebanyak 71,8 persen responden mengaku adanya penurunan daya beli terhadap beberapa kebutuhan seperti daging, telur, pakaian, susu dan lain-lain.

“Sementara itu, 20,7 persen mengatakan kondisi mereka pas-pasan saja, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari tanpa bisa menyisihkan untuk menabung dan sisanya sebanyak 7,5 persen mengatakan kondisi ekonomi mereka membaik dan ada peningkatan penghasilan walaupun sedikit bisa untuk ditabung dan kebutuhan sosialita," tandasnya.

Firman juga mengatakan, dalam survei tersebut pelaku ekonomi ditanyakan perihal jumlah omzet selama tiga tahun terakhir.

“Sebanyak 81,8 persen responden mengatakan, keadaan mereka justru mengalami penurunan omzet, karena turunnya pembeli, selain itu para pembeli juga mengurangi belanja mereka, bahkan hampir setengahnya dari kebiasaan mereka berbelanja," tukasnya.

“Rata-rata omzet mereka turun sebanyak 30 persen sampai 65 persen dari sebelum-sebelumnya. Sedangkan 13,7 persen responden menjawab omzet mereka tetap dan sisanya sebesar 4,5 persen mengalami sedikit peningkatan omzet namun keuntungan minim karena barang dagangan terus naik harga belinya,” katanya.

Survei IDM dilaksanakan pada 28 November-10 Desember 2017, dan penelitian ini berlokasi di 33 (tiga puluh tiga) provinsi di Indoensia.

Jumlah responden sebanyak 2.180 orang. Para responden pada penelitian ini tersebar secara proposional di 1090 pasar tradisonal yang tersebar di 390 kota/kabupaten. Data berasal dari laki-laki dan perempuan yang berinteraksi di pasar tradisonal dengan ragam umur dan pendidikan. Margin of error ± 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95%," tandasnya.

Adapun metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan instrumen data berupa angket. Angket dibuat berdasarkan kebutuhan data yang akan diekplorasikan dalam penelitian. Angket ini bersifat terbuka dan tertutup.

"Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner yang sebelumnya sudah dirumuskan oleh para peneliti," ucap Firman.

"Metode penarikan sampe menggunakan Multistage random sampling. Yaitu teknik sampel dengan berbagai tingkatan secara acak, yang diambil dari individu-individu dengan berbagai tingkatan baik jenis kelamin, usia, pendidikan, dan juga berbagai macam profesi dan tingkatan sosial," pungkasnya. (icl)

tag: #pertumbuhan-ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...