JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Proyek jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar mendapat gelontoran dana sebesar Rp 8,067 triliun dari sindikasi tujuh bank. Perjanjian kredit investasi proyek tersebut ditandatangani di Jakarta, hari ini, Rabu (27/12/2017).
Penandatanganan tersebut melibatkan PT. Hutama Karya (Persero) selaku pengembang Jalan Tol Trans-Sumatera dengan PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan sindikasi perbankan pemberi kredit. Ada tujuh bank yang akan mengucurkan kreditnya, yakni Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Maybank Indonesia, Bank ICBC Indonesia, dan Bank Permata.
“Nilai investasi pembangunan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar adalah sebesar Rp. 16,7 Triliun. Skema pemenuhannya melalui equity sebesar Rp. 8,7 Triliun dan loan sebesar Rp. 8 Triliun,” terang I Gusti Ngurah Putra, Direktur Utama PT. Hutama Karya (Persero).
Lebih lanjut Putra menjelaskan, pihaknya sudah memenuhi porsi equity dari investasi tersebut melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan penjualan surat utang korporasi.
“Pada 2015/2016 lalu kita diberi PMN oleh Negara sebesar Rp 2,2 triliun. Kemudian pada akhir 2016 hingga 2017 kita secara bertahap menerbitkan surat utang dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 6,5 triliun, sehingga total equity untuk proyek ini sudah close di angka Rp. 8,7 Triliun,” katanya .
Dengan dipenuhinya porsi equity, maka selanjutnya porsi loan dipenuhi dengan pinjaman kredit investasi dari sindikasi tujuh bank bersama PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai pemberi fasilitas cash deficiency support (CDS).
Ditemui di acara yang sama, Direktur Keuangan Hutama Karya, Anis Anjayani, menjelaskan bahwa PT. SMI akan menyediakan stand-by loan untuk menjamin terbayarkannya kewajiban Hutama Karya kepada sindikasi perbankan.
“Di awal-awal masa operasi, pendapatan dari tol Bakauheni-Terbanggi Besar tidak akan sanggup memenuhi pengeluaran untuk operation & maintenance tol serta kewajiban pengembalian kredit. Karena itu kami didukung PT. SMI melalui fasilitas CDS supaya Hutama Karya tetap dapat memenuhi kewajiban tersebut,” ungkapnya.
Anis lebih jauh memaparkan bahwa PT. SMI telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 7,5 Triliun untuk fasilitas CDS ini.
“Tenor dari PT. SMI adalah 25 tahun dengan grace period 15 tahun. Nah, grace period kredit dari sindikasi perbankan sendiri adalah 7 tahun dengan tenor selama 15 tahun,” ujarnya lagi.
Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan salah satu dari 24 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera yang dikembangkan oleh Hutama Karya melalui penugasan dari Pemerintah RI. Mulai dibangun sejak tahun 2015, ruas tol sepanjang 140 km ini terbagi menjadi 9 seksi yang kesemuanya ditargetkan selesai pada 2019. Seksi 1 Pelabuhan Bakauheni hingga Bakauheni Selatan, serta Seksi 5 dari Lematang ke Kotabaru sudah selesai dan siap beroperasi dalam waktu dekat.(plt)