Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy (Romi) dilawan oleh warganya sendiri di Sumut karena mendukung Djarot-Sitorus dalam pilgub di provinsi ini. Hari ini, di depan kantor wilayah PPP di Medan, poster Romi dibakar oleh para pengurus partai.
Semua pengurus DPC se-Sumut menolak Djarot dipasangkan dengan Sihar Sitorus. Menurut mereka, dukungan itu bertentangan dengan prinsip partai yang berlambang Ka’bah itu.
Ketika mendiktekan hawa-nafsunya untuk Djarot-Sitorus, Pak Romi tampaknya mengabaikan semua orang. Seorang kader PPP yang saya hubungi mengatakan bahwa Romi bagaikan kemasukan setan dalam memberikan dukungan kepada paslon PDIP itu.
Dia menambahkan, seluruh warga PPP di Sumut sepakat dan seiya-sekata untuk melawan Romi terkait dukungan kepada Djarot-Sitorus.
Romi salah kalkulasi. Dia mengira bahwa akar rumput PPP bisa “dicucuk hidung”. Ternyata massa partai melawan.
Diperkirakan, unjuk rasa yang menentang keputusan PPP pusat mendukung Djarot-Sitorus bisa bergulir menjadi “open rebellion” (pemberontakan terbuka) di kalangan warga dan simpatisan PPP Sumut. Kalau ini terjadi, Romi bisa dihdapkan pada sandungan besar. Sebab, memori tentang “wrong decision” (keputusan keliru) di pilkada DKI yang juga “bermuatan Djarot” masih segar di kepala semua orang PPP.
Artinya, kombinasi dua kekeliruan ini tidak dapat dibiarkan oleh warga Ka’bah. Mereka merasa, cukuplah sekali Romi “melacurkan” PPP untuk kepentingan dirinya sendiri. Dia dianggap telah menggadaikan partai berbasis umat Islam itu kepada penguasa. Dia telah meruntuhkan marwah umat.
Kelihatannya, sandungan besar itu tak lama lagi akan dihadapi oleh Pak Romi. Reaksi keras warga PPP di Sumut besar kemungkinan akan disambut oleh kalangan politisi tingkat nasional partai ini. Kalau keresahan terhadap Romi itu tak digubris, para politisi itu hampir pasti akan menerima hukuman kolektif dari massa pendukung PPP.
Keresahan akar rumput di Sumut harus ditanggapi oleh pimpinan partai di seluruh Indonesia sebagai isyarat kuat agar mandat Romi dicabut; dicabut secepat mungkin.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #