Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Jumat, 12 Jan 2018 - 11:38:34 WIB
Bagikan Berita ini :

Kemendag Impor Beras Khusus 500 Ribu Ton

91enggartiasto-lukita.jpg
Enggartiasto Lukita (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengimpor 500 ribu ton beras khusus guna menekan harga beras di tingkat konsumen.

"Beras itu dari berbagai negara, yaitu Vietnam dan Thailand," kata Mendag Enggartiasto Lukita dalam jumpa pers usai rapat bersama distributor dan asosiasi pedagangan ritel di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (11/1/2018) malam.

Menurut Enggar, impor akan dapat dilakukan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dan mitra agar pemerintah bisa melakukan pengendalian.

Ia juga memastikan akhir Januari pasokan beras impor akan mulai masuk sehingga dapat mengisi kekosongan hingga musim panen pada bulan Februari dan Maret mendatang.

"Akhir bulan (Januari), masuk beras impornya. Kita siapkan pasokan beras impornya, kita isi sehingga Februari (harga) sudah bisa normal kembali," ujarnya.

Menurut dia, sekarang ini harga beras medium sudah mulai terkendali karena tidak ada lagi lonjakan harga.

Kendati demikian, harga beras di pasaran belum stabil sesuai dengan ketentuan harga eceran tertinggi.

Adapun kategori beras khusus yang akan diimpor pemerintah, lanjut Enggar, adalah jenis beras khusus yang tidak ditanam di dalam negeri.

Ia pun memastikan beras yang masuk kategori IR-64 bukanlah beras khusus yang akan diimpor.

Pemerintah mengklaim akan membeli beras kategori khusus itu dengan harga berapa pun namun akan tetap dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) beras medium, yakni Rp9.450,00 per kilogram.

"Jenis berasnya sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 01 Tahun 2018, itu kategori beras khusus yang kami bisa masukkan langsung. Harganya kita enggak peduli berapa tetapi saya jual harga medium," katanya.

Enggar menuturkan bahwa masalah melonjaknya harga beras, terutama beras kualitas medium, sebaiknya tidak perlu dipertentangkan penyebabnya berada di hulu atau hilir.

Menurut dia, saat ini yang terpenting bukanlah menggali penyebabnya, melainkan memenuhi kebutuhan beras untuk rakyat.

"Kita isi saja dahulu. Nanti sibuk cari penyebabnya malah kita lupa selesaikan masalah kebutuhan rakyat. Ini urusan perut," tuturnya.(yn/ant)

tag: #impor-beras  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...