JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno tidak mempersoalkan Golkar mendapatkan tambahan posisi menteri di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Yang pertama ini hak prerogatif presiden kemudian presiden ingin membangun kerja sama partai partai pendukung pemerintah yang solid. Kalau dilihat kontribusi PG dalam kerjasama ini kan cukup signifikan karena PG partai kedua terbesar setelah PDIP. Itu sebabnya wajar Presiden memberi kursi tambahan. Tidak ada yang perlu diributkan sebenarnya," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Dirinya juga tidak mengkwatirkan dengan bertambahnya Golkar di kabinet menjelang Pemilu 2019.
"Jadi gini, politik kita itu politik gotong royong, manajemen pemerintahan kita manajemen gotong royong. Itu sebabnya tidak perlu dipersoalkan seperti itu. Yang penting kerja sama partai pendukung pemerintah ini makin solid ya," katanya.
Partai Golkar mendapatkan satu kursi tambahan di posisi menteri dengan masuknya Idrus Marham sebagai menteri sosial yang mengantikan Khofifah Indar Parawansa yang maju di Pilkada Jawa Timur.
Selain Idrus, Presiden Jokowi telah melantik mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden menggantikan Teten Masduki.
Sedangkan Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).
Terakhir Marsekal Madya TNI Yuyu Sutisna dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU). Yuyu sebelumnya adalah Wakil KSAU. (plt)