JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Staf Ahli Kementrian Dalam Negeri Suhajar Diantoro mengatakan menjelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 partai akan berebut pemilih muda.

Ia menjelaskan, terdapat 30 persen atau sekitar 40 juta pemilih muda pada 2014. Dia yakin pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 jumlah tersebut akan meningkat drastis karena Indonesia sedang menuju bonus demografi.

"Ada beberapa hal yang menarik kita amati menjelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 nanti. Pemilih muda akan menggoda untuk direbutkan partai politik," ujar Suhajardalam diskusi "2018: Tahun Politik Nan Penuh Tantangan", di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Dia menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi politik bagi pemilih pemula.

"Kami akan meningkatkan agar para pemilih muda untuk mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS)," tandasnya.

Selain itu, tanggung jawab meningkatkan partisipasi politik bagi pemilih pemula juga berada pada partai politik. Ia menilai, partai politik harus mampu menawarkan hal-hal baru untuk para pemilih muda agar terjadi kaderisasi politik.

"Tantangan yang dihadapi partai politik adalah memastikan kejelasan ideologi dan prinsip yang ditawarkan, melakukan pembinaan politik yang baik, serta melakukan kaderisasi," jelasnya.(plt)