Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Kamis, 18 Jan 2018 - 16:10:38 WIB
Bagikan Berita ini :

DPR: Kita Ini Butuh Impor Beras atau Tidak?

63(PDIP)Riekepansus.jpg
Rieke Diah Pitaloka (Sumber foto : Dokumen TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komisi VI DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kementerian Perdagangan, Bulog dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Kamis, (18/1/2018).

Dalam rapat tersebut turut hadir Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, perwakilan dari Kementerian BUMN Deputi Bidang Usaha Agro Wahyu Kuncoro.

Selain perwakilan dari Kementerian BUMN, hadir juga di sana Dirut PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Agus Andiyani dan Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti.

Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka, meminta agar Kementerian Perdagangan, Bulog dan PPI dapat menjelaskan secara rinci tujuan impor beras tersebut.

"Jadi pertama kita buat clear ini bukan persoalan siapa yang mendapat kan izin untuk impor baik Bulog maupun PPI. Yang, harus menjadi perhatian kita semua adalah kita ini butuh impor atau tidak?” ujar Rieke dalam RDP yang digelar ruang rapat komisi VI DPR, Gedung DPR/MPR RI.

"Kita perlu mengetahui ada resiko apa tidak dari kebijakan impor ini. Sebab, Bulog mengatakan pada 7 Desember 2017 stock beras 1,1 juta ton aman hingga April 2018," sambung Rieke.

Tidak hanya itu, Rieke juga menyoroti, ketersediaan stock beras di Bulog yang cenderung terbatas. Rieke menyebut ada permasalahan di dalam tubuh Bulog karena ketersediaan beras yang sangat minim tersebut.

"Ada persoalan soal stock ini kenapa 'pas-pas an'. Sebab, kalau kita melihat realisasi serapan Bulog tahun 2014-2017, pada Januari 2016, 2,16 juta ton turun 27 persen dibanding 2016. Lalu, April sampai Juni 2017 turun serapannya 34,26 persen, Agustus sampai November 2017 turun 18 sampai 60 persen. Lalu saat panen raya serapan hanya 42 persen padahal ideal 70 persen," sebut Rieke.

Dengan kondisi demikian, Rieke pun mempertanyakan, apakah solusi dari kurangnya ketersediaan beras tersebut harus tetap menggunakan mekanisme impor atau memang ada yang harus dibenahi soal tata niaga Bulog.

"Bulog harus di audit secara keuangan dan menejemen. Jangan malah memutar balikan logika publik. Karena, persoalannya ada di daya serap Bulog yang minim bukan kita kekurangan stock beras," pungkas Politisi PDIP ini. (icl)

tag: #harga-pangan  #impor-beras  #komisi-vi-dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Di Akhir Periode Kepengurusan PIA DPR Tetap Jalankan Komitmen Berbagi Pada Sesama

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sebagai bentuk komitmen untuk selalu berbagi berkah, di bulan suci Ramadhan kali ini Persaudaraan Isteri Anggota (PIA) DPR RI tetap menggelar pemberian Paket sembako bagi ...
Berita

Buka Puasa Bersama Komunitas Morgan Sports Club, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Tingkatkan Solidaritas Kebangsaan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI sekaligus Ketua Dewan Pembina komunitas otomotif mobil klasik asal Inggris Morgan Sports Car Club Indonesia (MSCCI) dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia ...