Opini
Oleh Zeng Wei Jian pada hari Jumat, 19 Jan 2018 - 14:10:56 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahoker Udik, Ribut Soal Becak

17IMG_20171210_111149.jpg
Zeng Wei Jian (Sumber foto : Istimewa )

Ahoker benci Anies. Itu pasti. Jurnalis Dick Lyles berkata, "Hate makes people stupid". Salah satu ciri Ahoker, ya Go-Block. Ngga tau tapi sok tau. Benar kata Rio Sumantri, "Too much hate, makes people crazy".

Nyender pada kualitas bencinya, posisi Ahoker ada di antara standpoint: stupid dan crazy.

Anies punya rencana: izinkan becak. Ahoker merespon dengan meme. Setiap hari, publik diguyur meme bombardment. Kontennya jahat. Norak. Fitnah dan Hoax. Ngasal. Sik penting bisa caci-maki Anies.

Asem tenan, Ahoker giat usaha mencitrakan diri sebagai "orang kota". Padahal ngga lebih dari Metropolitan garbage cans. Alis di-tattoo. Pake blue jeans. Nge-blonde tapi "buceri". Alhasil, jadinya dekil dan kumuh.

They think they are smart ass. Bikin komparasi foto electric train di Singapore versus becak reyot ala Jakarta.

Mereka kira, becak itu outmoded. Old fashion trash from the past. Ngga compatible dengan gaya-gayaan kota besar yang modern. Syahdan, mereka kurang piknik. "Udik..!" kata Geisz Cholifah.

Todays, ada sekitar 4 juta becak beroperasi di seluruh dunia. Becak or Pedicab ada di Budapest, Barcelona, Oxford, Sydney, Chiang Mai, Vancouver, Berlin hingga Shanghai. Hanya Jakarta dan Pakistan yang melarang operasi becak.

Di Madagaskar, becak disebut cyclo-pousse. Jadi moda transportasi umum. Sering juga disebut pousse-pousse atau push push yang artinya gowes-gowes.

Selain bernama pedicab, becak dikenal dengan sebutan velotaxi, rickshaw, cyclo, bikecab bicitaxi, dan taxi ecologico.

Di Amerika, becak rolling about the city. Bebas. Lepas. Ngga dihina. Ngga dinista. Di city centers, park lands, sports stadia, nightlife districts, dan tourist heavy areas.

Ahoker memang sableng. Mereka pelintir berita. Seolah Anies mau jadikan Jakarta sebagai ibukota becak.

Padahal Dhaka adalah Rickshaw Capital of the World. Sekitar 400 ribu unit becak beroperasi di sana. Jauh lebih banyak dengan jumlah becak di Auckland yang hanya punya 19 unit.

Sekali pun becak bikin Dhaka jadi macet, crowded, semerawut dan kacau balau tapi anehnya becak sering ajadi simbol seni Bangladesh. Becak muncul di lukisan dan handycraft.

Anies ngga berpikir memadati Jakarta dengan segitu banyak becak. Ahoker jangan ngawur lah.

Hanya Gubernur Wiyogo Atmodarminto yang menyatakan becak identik dengan exploitation de l'homme par l'homme. Entah dari mana rumusnya. Alhasil, puluhan ribu becak diberangus. Dibuang ke laut. Sebagai rumpon. Yang untung, pengusaha automobile. Problem kemiskinan? Tetap ngga berubah. Orang miskin semakin susah cari nafkah.

Daripada jadi rampok, profesi penarik becak lebih terhormat. At least, biasa aja itu profesi. Cuma Ahoker yang menghina profesi tukang becak. Sok kaya. Ngga pernah nonton film Pedicab Driver (1989) yang dibintangi Sammo Hung kali ya.

Akibat tidak dikelola dengan benar, becak dinista. Padahal di Eropa dan Amerika, produsen becak hidup secara profesional. Misalnya, Eco-chariots, London Pedicabs, Tikki Tikki, Coaster Pedicab, Velotaxi GmbH, Paradise Pedicabs dan sebagainya.

Di tahun 2000an, ada inovasi becak listrik. Electric-assist pedicab didesain di Jerman, diproduksi di Czech Republic dan dikloning di China.

Januari 2008, New York justeru larang becak listrik. The City Council hanya mengizinkan muscle power pedicab. Alias becak-gowes.

Selain listrik, Thomas Lundy of Amsterdam mengadopsi becak semi-solar powered. Ahoker boro-boro bisa bikin becak tenaga surya, kepikiran pun ngga. Tapi bawelnya minta ampun. Cerigih.

So, becak punya banyak manfaat bila dikelola dengan benar. Biarkan Anies berimprovisasi. Semoga sukses.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...