JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti membeberkan keberhasilan selama 2017 dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI.
Salah satu yang dibeberkan adalah keberhasilan meningkatkan pertumbuhan ekspor produk perikanan Indonesia yang diklaim lebih baik dibandingkan negara pesaing lain, seperti Cina, Thailand hingga Vietnam.
Ia menjelaskan produk ekspor Indonesia naik sekitar 2,67%. Sedangkan pertumbuhan nilai ekspor China naik 2,29% per tahun dan neraca perdagangan tumbuh 0,60% per tahun. Kemudian, Vietnam nilai ekspornya naik 1,45% per tahun dan neraca perdagangannya turun 15,14% per tahun. Sedangkan Filipina nilai ekspornya naik 0,32% dan neraca perdagangan turun 6,75%. Sementara itu, nilai dan volume ekspor sepanjang periode Januari-November 2017 juga mengalami kenaikan.
“Tren pertumbuhan neraca perikanan 2,67% angka ini lebih tinggi dari negara pesaing seperti Tiongkok,” jelas Susi dalam ruang rapat Komisi IV DPR, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/1/2018)
Tak hanya itu, dalam rapat tersebut Susi juga mengungkapkan potensi ikan Indonesia meningkat 1,33 juta ton menjadi 7,63 juta ton tahun 2017. Angka tersebut naik 21,11% dibandingkan tahun 2016 sebanyak 6,3 juta ton.
Selama tahun 2017, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga telah memperbaiki dan menambah sarana prasarana kepada nelayan, baik dalam bentuk kapal, alat tangkap, dan sebagainya.
"KKP juga mencatat ada 538 pelabuhan bisa beroperasi dengan baik dan memberikan pelayanan dengan bagus," ungkapnya.
Meski demikian, Susi juga mengakui masih banyak perbaikan kinerja selama tahun 2017. Seperti, rendahnya penyerapan pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di berbagai tempat hanya sebesar 55,23% dari pagu Rp771,8 miliar sehingga perlu adanya pembenahan.
“Rendahnya penyerapan tersebut antara lain karena gagalnya pelembagaan program SKPT di internal KKP, kehati-hatian pelaksanaan kegiatan, serta perencanaan program yang kurang matang sejak awal,” jelasnya. (plt)