Berita
Oleh M Anwar pada hari Rabu, 24 Jan 2018 - 08:52:38 WIB
Bagikan Berita ini :

Gizi Buruk di Asmat, Jokowi Panggil Bupati Elisa Kambu ke Istana

82Jokowi-Bupati-Asmat.jpg
Presiden Joko Widodo saat menerima Bupati Asmat Elisa Kambu, Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge dan Gubernur Papua Lukas Enembe di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/1/2018) (Sumber foto : Istimewa)

BOGOR (TEROPONGSENAYAN)--Presiden Joko Widodo memanggil Bupati Asmat Elisa Kambu ke Istana Bogor, Selasa (23/1/2018) kemarin.

Jokowi meminta agar ada penanganan jangka menengah dalam mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk di kabupaten Asmat, Papua.

"Mungkin perlu relokasi terbatas atau memerlukan infrastruktur khusus. Lapangannya saya lihat kemarin, saya kerahkan Panglima TNI, Kapolri untuk semuanya membantu tapi bukan jangka pandek tapi jangka menengahnya saya kira harus kita lihat," kata Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Selasa (23/1/2018).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Idrus Marham, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko. Hadir juga Bupati Asmat Elisa Kambu, Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Beberapa lembaga seperti Kementerian Sosial, Mabes TNI, Kantor Sekretariat Presidenan, Kemendagri ditambah dengan Kepolisian, mereka telah memback up Pemda kabupaten Asmat dan kita sudah melakukan operasi bersama," kata Elisa Kambu.

Ada 3 pekerjaan yang sudah dilakukan oleh tim tersebut.

"Pertama, mengobati campak itu sendiri, kedua secara bersamaan melakukan vaksin dan memberikan imunisasi kepada anak-anak kita di sana yang umurnya di bawah 14 tahun dan ketiga adalah menyiapkan upaya kita pasca penangangan campak itu sendiri," tambah Elisa.

Penanganan pasca bencana itu termasuk rencana pendampingan dan pembinaan pasien-pasien khusunya gizi buruk yang membutuhkan waktu lebih lama.

"Campak ditargetkan 1 bulan ini kita selesaikan dan di Asmat perkembangannya sudah kita sisir semua kampung, dari 224 kampung kurang lebih 187 yang sudah kita sisir, sisanya kita kerjakan beberapa waktu ke depan," ungkap Elisa.

Presiden, menurut Elisa, juga memerintahkan untuk pengerjakan perbaikan lainnya seperti ketahanan pangan, pelayanan dasar, pembinaan infrastruktur dasar maupun perubahan masyarakat.

KLB campak dan gizi buruk terjadi di Kabupaten Asmat sejak September 2017 yang mengakibatkan 68 balita dan anak meninggal dunia.

Pada 1-11 Januari 2018 dilaporkan telah merawat ratusan pasien yang terkena penyakit campak, dimana 393 orang diantaranya menjalani rawat jalan dan 175 orang diantaranya terpaksa harus menjalani rawat inap.

Sejumlah kendala yang dialami adalah minimnya tenaga dokter yang ada yakni hanya ada 12 dokter dan satu dokter spesial di Asmat.(yn/ant)

tag: #papua  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Fadel Muhammad: Fungsi Pengawasan DPD Fokus pada Masalah-Masalah di Daerah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengatakan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) harus lebih diperkuat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah. ...
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...