JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Dua kubu di internal Partai Hanura, yakni kubu Oesman Sapta Odang (OSO) dan Daryatmo sepakat berdamai. Namun, menurut Wasekjen DPP Hanura kubu Daryatmo, Dadang Rusdiana, kepengurusan yang sah setelah islah adalah kepemimpinan OSO dan Sekjennya Sarifuddin Sudding atau hasil Munaslub 2016.
"Bahwa kita siap rekonsiliasi oleh tim yang dibentuk. Poin-poin apa yang jadi kesepakatan. Pak Dewan Pembina (Wiranto, red) sudah wanti-wanti bahwa kita kembali kepada titik nol. Artinya hasil Munaslub 2016 kita menghendaki, maka kepemimpinan Hanura itu adalah pak OSO dan pak Sudding," kata Dadang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Meski begitu, Dadang mengkritik sikap kubu OSO yang terus melakukan pemecatan di tiap pengurus daerah yang tidak sejalan dengan Ketua DPD RI itu.
Ia pun meminta agar islah tidak berlaku di tataran elit saja, tetapi juga tingkat bawah agar dapat menjadikan Partai Hanura bersatu kembali secara utuh.
"Dan itu tentunya menunjukkan rekonsiliasi. Itu artinya tidak menyepakati dan pemecatan terus berlangsung. Padahal verifikasi sudah di depan mata," ungkap anggota DPR RI itu.
Sebelumnya, dua kubu di Partai Hanura sepakat menyudahi konflik soal dualisme kepengurusan. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara kubu Ambhara dan kubu Manhattan yang dimediasi Ketua Dewan Pembina Hanura Wiranto di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa (23/1/2018) malam.(yn)